KEPALA Badan Kepegawaia dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku, Ridwan Nyio melaporkan seorang pria berinisial SL ke Mapolres setempat.
SL diduga melalkukan penganiayaan terhadap Ridwan Nyio belum lama ini.
Saat dihubungi, Kepala BKPSDM mengaku dirinya sedang melakukan Visum et repertum di RSUD dr. Salim Alkatiri – Namrole untuk melengkapi berkas laporannya di Polres.
“Ia tadi di pukul dan beta sudah lakukan visum di RSUD dan sekarang sedang di Polres. Beta sudah tanda tangan BAP,” kata Nyio melalui pesan WhatsAppnya.
Ditanya terkait penyebab terjadinya pemukulan, mantan Kabag Pemerintahan Bursel ini mengaku kejadian terjadi karena ada dugaan intervensi untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan LHM-GES bagi pegawai yang diusung.
“Sama seperti sebelumnya, intervensi jabatan di pemerintahan daerah untuk seseorang yang mereka usung,” akuinya.
Nyio menyayangkan kejadian aksi premanisme bisa terjadi padahal seharusnya tidak boleh ada karena akan menggangu aktifitas perkantoran bahkan kebijakan Bupati serta Wakil Bupati Bursel.
“Ini penganiayaan dan sering kelompok itu dengan pola kekerasan yang sama untuk merongrong birokrasi,” ujar Nyio.
Dengan tegas Nyio menyampaikan bahwa dia tidak akan pernah membuka jalur damai dan tidak akan mencabut laporan polisi yang sudah ia tanda tangani.
“Beta tidak akan cabut laporan. Beta akan tuntut sampai penjara dan birokrasi harus bebas dari rongrongan pihak luar. Katong mau kerja bagaiman kalau kondisinya seperti ini,” tegasnya.
Lebih rinci Nyio menjelaskan, kejadian pemukulan terjadi diruangan kantornya yang berada di lantai dua kantor bupati Bursel, pada Kamis (17/4/2025) lalu.
“Dia pukul dengan tangan di beta ruang kerja. Sebelumnya kan sudah mengamuk Hadi Longa (Sekda), mengamuk di BKD, mau ancam pukul Kadis PU. Ancam pukul sudirman, lalu katong (kami) kerja ini untuk daerah, dan bukan untuk di ancam,” sambung Nyio.
Nyio berharap Kapolres Bursel dapat memproses laporannya dan segera menegakkan keadilan atas penganiayaan yang menimpa dirinya.
“Saya minta pak Kapolres dapat segera memproses yang bersangkutan agar tidak ada tindakan seperti itu lagi. Bagaimana visi dan misi bupati dan wakil Bupati bisa berjalan aman kalau kondisinya seperti ini,” tandasnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Bursel, IPTU Yefta M Malasa saat dihubungi mengaku telah menerima laporan dari kepala BKPSDM dan sementara di lakukan penyelidikan.
“Tadi malam sudah terima laporan dan tengah dilakukan penyelidikan. Satu dua hari kami akan tentukan langka dan tindakan kami terhadap laporan tersebut,” tandasnya. (marlan/fud)
Discussion about this post