KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) membantah pernyataan kelompok pemerhati perkembangan Covid-19, LaporCovid-19 yang menyebut fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia kolaps.
“Kalau kolaps tidak benar ya, bisa dicek ke Fasyankes-nya,” ujar Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Sabtu (3/7/2021).
Disinggung soal adanya 269 pasien isolasi mandiri (isoman) yang meninggal dunia di luar faskes, Nadia menyampaikan pihaknya akan melakukan pengecekan lebih dulu. Dia menduga para pasien yang meninggal itu disebabkan karena keterlambatan penanganan.
“Terlambat, kan yang bisa isoman ada kondisi tertentu. Sebaiknya segera ke IGD saja, jangan menunggu di rumah ya,” ucapnya.
Menurut Nadia, ada banyak rumah sakit yang masih merawat dan mengkonversi ruang tempat perawatannya untuk menampung pasien Covid-19. Terutama rumah sakit swasta di Jakarta.
“Ini artinya kita butuh ketegasan kepala daerah untuk meminta seluruh fasyankes swasta untuk membantu dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.
Sebelumnya, LaporCovid-19 menyampaikan sudah ada 269 pasien isoman yang meninggal dunia di luar faskes. Ini menandakan faskes di Indonesia sudah kolaps menghadapi pandemi.
Sebanyak 269 korban jiwa tersebar di 47 kota dan kabupaten dari 10 provinsi. Mulai dari di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan NTT.
Provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar RS adalah Jawa Barat. Namun jumlah ini dinyatakan mereka belum mewakili kondisi sesungguhnya. Tak semua orang melaporkan kematian Covid-19 ke LaporCovid-19. (pmj/gaf)