Kemdikbud Visitasi dan Evaluasi PHP2D di UAD Yogyakarta

HM PBSI UAD Bangkitkan Perekonomian Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan visitasi dan evaluasi Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa (PHP2D) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Kampus Utama Jl Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapanz Bantul, Jum’at (27/11/2020).

Tim Belmawa Kemdikbud RI terdiri dari dua asesor: Ir Mintarti, MSi (IPB) dan Dr Bambang Kuncoro, MSi (Unsoed), didampingi tiga orang dari Belmawa Kemdikbud, juga melakukan kunjungan lapangan bersama 10 mahasiswa dari Tim Himpunan Mahasiswa PBSI UAD Yogyakarta.

Dari UAD Yogyakarta hadir Gatot Sugiharto, SH, MH (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), Choirul Fajri, SKom, MA (Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD Yogyakarta), Danang Sukantar, MPd (Kepala Bidang Pembinaan Ormawa), Beny Suhendra (LPPM UAD) dan Vera Yuli Erviana, M.Pd (DPL).

Ketua Tim, Riefda Arya Kelana, mengatakan, sentra kuliner di Daleman, Gilangharjo, Bantul, dirintis sebagai salah satu langkah membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Dijelaskan Dosen Pembimbing, Iis Suwartini, M.Pd, Sentra Kuliner di Dukuh Daleman, Gilangharjo, Pandak, Bantul, merupakan program kerja HMPS PBSI UAD yang memperoleh hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kemendikbud tahun 2020.

“Mudah-mudahan dapat dilanjutkan untuk pendanaan tahun 2021,” kata Iis Suwartini yang menambahkan kegiatan PHP2D ini akan direkognisi ke KKN oleh LPPM UAD Yogyakarta.

Saat ini sudah ada sentra-sentra wisata meliputi blangkon, batik, dan wisata lain. Tetapi belum ada sentra kuliner, meski sudah ada mie lethek, mie pentil dan miedes.

Di desa ini akan ada olahraga, pelatihan sastra lama, vlog song, pelatihan musik gamelan untuk anak-anak, pelatihan pengolahan sampah. Sedangkan untuk keagamaan ada edukasi hukum jual-beli. Selain itu ada budidaya lele untuk mangut lele dan abon.

“Masyarakat minta program ini bisa dilanjutkan ke depannya,” kata Dosen Pembimbing, Iis Suwartini, M.Pd.

Rencana, program lanjutan adalah pembuatan film dokumenter, penyelenggaraan event-event pementasan mahasiswa yang biasanya dilaksanakan di kampus akan dilaksanakan di Dukuh Daleman.

“Kami sangat mendukung kegiatan tersebut,” kata Mugi Rusdiyanto, Dukuh Daleman, yang menambahkan sentra kuliner sejalan dengan program desa Gilangharjo sebagai desa budaya. (Affan)

Exit mobile version