Kelompok Tani Ternak Ngudirejo Pringwulung Terima 6 Sapi PO

Diharapkan Populasi Ternak Bisa Bertambah

KEPALA Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir Sugeng Purwanto M, MA, yang didampingi Yuni Satya Rahayu, SS, M.Hum, serahkan bantuan 6 ekor sapi Peranakan Ongole (PO) betina kepada Kelompok Tani Ternak Ngudirejo Pringwulung, Jum’at (9/4/2021).

Bantuan tersebut diterima Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, didampingi Kelompok Tani Ternak Ngudirejo bersama PPL Pertanian dan Peternakan Kapanewon Depok, Ulu-Ulu, Dukuh, RT dan RW se-Pringwulung.

Bantuan sapi ini, seperti disampaikan Ir Sugeng Purwanto M, MA, bersifat hibah untuk dikembangkan. “Sehingga populasi ternak bisa bertambah di Kelompok Tani Ternak Ngudirejo Pringwulung, Condongcatur, Depok,” kata Sugeng Purwanto.

Dijelaskan Dukuh Pringwulung, Sahid Fahrudin, Kelompok Tani Ternak Ngudirejo saat ini beranggotakan 35 orang yang terbagi dalam tiga sub kelompok, yaitu kelompok sapi atau lembu, kelompok tani ternak kambing atau domba dan kelompok tani ternak unggas.

“Ditambah dua orang anggota yang mencoba membudidayakan ikan hias Betta dan sejenisnya di kelompok ternak ini,” terang Sahid Fahrudin.

Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY dan Anggota DPRD DIY.

“Semoga bantuan hibah enam ekor sapi peranakan ongole betina ini dapat menyejahterakan anggota,” kata Reno.

Pada kesempatan itu, Pemerintah Kalurahan Condongcatur menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 1 juta untuk kegiatan Kelompok Tani Ternak Ngudirejo yang diterima Sarino selaku ketua kelompok.

Sapi Peranakan Ongole (PO) ini adalah sapi yang berasal dari negeri India dan masih tergolong jenis sapi zebu atau sapi berpunuk yang banyak dibiakkan oleh para peternak pulau Sumba secara alami.

Keunggulan sapi PO ini adalah mampu berdaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan, cepat bereproduksi, temperamen bagus, tahan terhadap ekto dan endoparasit.

Selain itu pertumbuhan relatif cepat, presentase karkas dan kualitas daging baik. “Tak kalah pentingnya, aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak dan pejantannya memiliki kualitas semen yang baik,” papar Sarino. (Fan)

Exit mobile version