SEBANYAK 44 orang dalam rombongan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) Pangandaran, Jawa Barat, lakukan kunjungan studi tiru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Yogyakarta.
Mereka terdiri dari 16 kepala madrasah dengan Wakaur Kurikulum, Pengawas Madrasah Aliyah, Kasi Dikmad beserta staf, Kepala Tata Usaha dan bendahara.
Rombongan diterima Kepala MAN 2 Yogyakarta, Drs H Mardi Santosa, dan Wakaur: Fajar Basuki Rahmat, S.Pd, Dyah Estuti Tri Hartini, S.Pd, Muhammad Hidayat, S.Pd, Dra. Ida Puspita, M.Pd.Si, dan Kepala Tata Usaha Isti Wahyuni, SE, MM, di Studio Broadcasting pada Jum’at (28/1/2022).
Ketua Rombongan yang juga Kasi Pendidikan Madrasah Pangandaran, Nana Supriyatna, S.Ag, MA, menyampaikan kekagumannnya tentang gedung cagar budaya MAN 2 Yogyakarta.
Gedung Cagar Budaya yang dijadikan Kantor Kementerian Agama RI tahun 1951 dengan HM Rasyidi sebagai Menteri Agama, tatkala pemerintahan Indonesia dipusatkan di Yogyakarta.
Nana Supriyatna mengucapkan terima kasih karena diterima dan dilayani dengan sangat baik.
Setelah rombongan melihat perpustakaan, gedung SBSN dan area sekitar madrasah, berbincang sejenak duduk di studio broadcasting.
Bagi Nana Supriyatna, fungsionalisasi SBSN secara maksimal, dengan perpustakaan dan laboratorium sebagai penyokong utama proses pembelajaran. “Dan telah dilaksanakan dengan sangat baik,” kata Nana Supriyatna.
Fungsionalisasi secara maksimal di setiap area sebagai taman, studio broadcasting, laboratorium-laboratorium, sanitasi yang mewadai, sarana prasarana, yang nampaknya sangat mendukung program-program keunggulannya.
Semua itu tidak lepas dari sumber daya manuasia (SDM). Dan, output akan berimbas secara linier dengan adanya SDM tersebut.
“Untuk itu, tidak salah jika memilih MAN 2 Yogyakarta menjadi tempat studi tiru dan menginspirasi program-program ke depan K3M Pangandaran,” papar Nana Supriyatna.
Kepala MAN 2 Yogyakarta, Drs H Mardi Santosa, menjelaskan program-program unggulan dan rekam jejak sejarah MAN 2 Yogyakarta, yang terus melakukan inovasi-inovasi untuk dapat memberikan pelayanan prima sebagai penyelenggara pendidikan.
MAN 2 Yogyakarta sebagai madrasah penyelenggara pelayanan Sistem Kredit Semester (SKS) telah berjalan dua tahun. Sebagai madrasah kelas olah raga telah berjalan empat tahun. Sebagai madrasah plus keterampilan broadcasting, film dan multimedia berjalan di tahun ke dua.
Untuk kelas akademik berjalan tiga tahun dan program kelas riset berjalan di tahun ke dua.
Selain itu, MAN 2 Yogyakarta juga memiliki program unggulan tahfidz (boarding).
Dari berbagai unggulan yang mewadai dan memfasilitasi adanya multi kecerdasan, dalam dua tahun terakhir telah mengukir 400 lebih prestasi, baik di tingkat regional, nasional, dan internasional.
Animo pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sangat tinggi, ribuan pendaftar. Hal itu menandakan MAN 2 Yogyakarta mendapatkan kepercayaan masyarakat sebagai pilihan pelayanan pendidikan dan tempat belajar.
Pilihan sebagai kawah candradimuka, tempat menggodok untuk menjadi lulusan kompetitif di abad digital 5.0.
Sharing hangat terjadi di akhir acara tentang manajerial dan pendanaan, baik sumber maupun pengalokasiannya. Juga masing-masing bidang baik kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, kehumasan dan hal lain.
Di akhir kunjungannya Kepala MAN 1 Pangandaran, H Maman Suherman, M.Pd.I menyerahkan cinderamata kerajinan kepada Kepala MAN 2 Yogyakarta Drs H Mardi Santosa. (Fan)