MENGEMBAN amanah besar yang diemban Unik Rasyidah, MPd, sungguh bukan hal yang mudah.
Apalagi, mulai saat ini sebagai Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta periode 2022-2025 setelah dilantik Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman, SpS, M.Kes dan disaksikan Ketua Umum PP Aisyiyah Dr Hj Siti Noordjannah Djohantini, MM, MSi dan Ketua BPH Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Dr H Agung Danarto, MAg.
“Buat saya karena Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ini terlahir dari rahim yang sangat terhormat dari persyarikatan Muhammadiyah,” kata Unik Rasyidah, Senin (10/1/2022).
Selama mengemban amanah itu, Unik dibantu Elpin Eliana, MPd (Wakil Direktur I Bidang Pendidikan dan Pengajaran), Lilis Setyowati, SE (Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Tata Usaha), Amin Hasanah, SPd, MSi (Wakil Direktur III Bidang Kesiswaan) dan Atang Solihin, MSI (Wakil Direktur IV Bidang Pembinaan Asrama).
Menurutnya, berdasarkan visi, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah sebagai institusi pendidikan Muhammadiyah tingkat menengah yang unggul dan mampu menghasilkan kader ulama, pemimpin dan pendidik sebagai pembawa misi gerakan Muhammadiyah.
“Tentunya tujuan tersebut harus disadari bagi kita semua bahwa hal itu menjadi titik poin penting seluruh proses pendidikan di Mu’allimat ini mengarah ke satu tujuan tersebut,” papar Unik Rasyidah.
Lebih-lebih lagi, di mana era saat ini berkembangnya digital sangat luar biasa. “Di mana kita sudah berada pada era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada pada digitalisasi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan,” kata Unik Rasyidah.
Belum selesai kita dihadapkan dalam era revolusi indutri 4.0, ternyata keadaan pandemi Covid-19 ini memaksa kita mempercepat era revolusi industri 4.0. “Kemudian kita masuk kepada era society 5.0 atau smart people society yang digagas oleh Jepang,” terang Unik Rasyidah.
Oleh karena itu, kata Unik, kita harus mampu memanfaatkan kecerdasan teknologi yang ada untuk mendukung proses pendidikan kita. “Tentunya, kita tidak bisa menutup mata atau hanya berdiam diri, kemudian kita hilang dari peredaran dengan sendirinya,” kata Unik Rasyidah.
Maka, lanjut Unik, kita harus adaptif dalam segala perkembangan zaman yang ada.
Ada tiga hal penting yang Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ini harus disiapkan dalam era ini.
Pertama, Madrasah Mu’allimaat ini harus menyiapkan diri dengan sarana parasarana untuk mendukung proses pembelajaran di era digital saat ini.
Kedua, kurikulum yang adaptif dengan perkembangan teknologi yang ada.
Ketiga, meningkatkan kemampuan para pendidik untuk memanfaatkan kecerdasan teknologi yang ada.
“Selain hal tersebut, pendidikan karakter untuk para siswi-siswi kita juga tetap harus menjadi keunggulan madrasah di tengah era pedidikan digital ini,” kata Unik.
Menurutnya, ada pepatah satu teladan lebih baik daripada seribu nasihat. “Semoga kita mampu menjadi teladan bagi seluruh siswi Mu’allimaat dan tentunya itu semua tidak bisa dibangun sendiri,” papar Unik.
Dari direksi yang ada saat ini, perlu kerja sama dari seluruh komponen yang ada di Madrasah Mu’allimaat, baik guru ataupun karyawan. “Karena kami bukanlah apa-apa tanpa ada kerja sama dari seluruh komponen madrasah,” tandasnya.
Dikatakan Unik, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ini milik kita bersama. “Maka harus kita besarkan bersama-sama,” tandasnya.
Keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai periode lalu yang dipimpin Agustyani Ernawati, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk kemajuan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
“Tentunya, bukan hal yang mudah dan perlu kerja keras, berpikir maksimal untuk memajukan madrasah ini,” ungkap Unik, yang mengucapkan banyak terima kasih atas semua pembelajaran yang ada saat periode yang lalu bersama teman-teman direksi lama.
“Tentu ini menjadi pembelajaran untuk melangkah ke depan,” kata Unik Rasyidah, yang mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar mampu mengemban amanah itu dengan baik.
Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta memiliki kekuatan yang luar biasa, baik dari sejarah dan juga pontensinya. “Maka, guru dan karyawan serta seluruh siswi Mu’allimat harus membangunnya dengan cara yang luar biasa, bukan dengan apa adanya,” papar Unik.
Hal ini, terang Unik, juga merupakan bagian dari pengkhidmatan kita terhadap institusi Muhammadiyah. (Fan)