TIM Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan sosialisasi keamanan siber dan literasi digital dalam media sosial (medsos) di lingkungan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Hongkong.
Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan dengan mitra PCIA Hongkong secara daring, Minggu (31/7/2022), diikuti oleh 53 orang anggota PCIA Hongkong dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 melalui aplikasi Zoom yang dibentuk Tim PKM UAD.
Dalam sosialisasi tersebut menghadirkan Dr Imam Riadi, M.Kom (Dosen Sistem Informasi FAST UAD), Iman Sumarlan, SIP, MHI (Dosen Ilmu Komunikasi FSBK UAD) dan Dr Eng M Kunta Biddinika (Dosen Magister Informatika) dengan melibatkan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi FAST UAD: Hilda Isnaini, Agung Nur Maghribi, Wegig Kriswantoro. Juga mahasiswa Magister Informatika FTI UAD: Miftahuddin Fahmi dan Setiawan Ardi Wijaya.
Dalam kegiatan ini memberikan wawasan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya keamanan informasi serta etika medsosiah dalam penggunaan media sosial.
Melalui pelatihan tersebut diharapkan bisa mengantisipasi konten-konten yang melanggar kesusilaan, antisipasi penipuan, hoax, illegal konten, fitnah dan lain-lain.
Ada banyak keunggulan pemanfaatan ruang digital, yaitu daya jangkau yang luas, tidak memerlukan tempat yang luas untuk mengumpulkan masyarakat dan juga tentu akan banyak menghemat biaya-biaya lainnya.
Seperti disampaikan Dr Imam Riadi, M.Kom, Dosen Sistem Informasi UAD, sosialisasi atau pelatihan terkait information security awareness (kesadaran pentingnya keamanan informasi) adalah membuat semua orang mengetahui terkait kebijakan keamanan informasi. “Khususnya dalam menggunakan layanan teknologi informasi,” ungkap Imam Riadi.
Ketika menyampaikan penerapan keamanan siber dan literasi digital di medsos, Imam mengatakan bahwa elemen keamanan informasi adalah kerahasiaan, integritas dan ketersediaan. “Sumber daya keamanan informasi adalah masyarakat, teknologi dan pemerintah atau regulasi,” papar Imam Riadi.
Menurut Imam, jadikan keamanan sebagai kebiasaan dan melaporkan masalah keamanan yang mencurigakan atau berpotensi kepada keamanan informasi/pihak yang berwenang. “Serta membantu melindungi semua data, sumber daya dan reputasi orang,” tandasnya.
Antisipatif dampak negatif dari aktifitas di ruang media sosial dengan melakukan sosialisasi keamanan siber dan literasi digital dalam media sosial (medsos).
Ketika sampaikan literasi digital: etika menggunakan medsos, Iman Sumarlan, SIP, MHI (Dosen Ilmu Komunikasi FSBK UAD) menjelaskan, siapapun dapat mengakses informasi sesuai kebutuhan.
Menurutnya, saat ini penting memaknai zaman digital. Karena tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 77,02 persen dari total populasi 272,6 juta jiwa penduduk Indonesia.
Sosialisasi ini dilakukan supaya masyarakat Indonesia — khususnya anggota PCIA Hongkong — sebagai pengguna media sosial dapat lebih hati-hati.
PCIA Hongkong menyambut baik kegiatan kerjasama kemitraan ini, sebagaimana disampaikan Sri Nasiati Umaroh selaku Ketua PCIA Hongkong.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi warga PCIA Hongkong dan masyarakat umum,” ungkap Sri Nasiati Umaroh. (Fan)