Ini Penjelasan Polres Purworejo Terkait Video Viral: Bukan Klitih, Hanya Salah Paham

Mediasi yang dilakukan oleh Polres Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu 29 Januari 2022. @ foto Istimewa

POLRES Purworejo, Jawa Tengah memberikan klarifikasi bahwa pelajar asal Kulonprogo, DI Yogyakarta yang amankan warga bukanlah pelaku klitih.

Sebelumnya beredar sebuah video viral yang menarasikan ada sejumlah remaja asal Yogyakarta ditangkap warga Purworejo diduga pelaku klitih.

Pihaknya menyebut, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman antar kedua kelompok remaja yang masih berstatus pelajar.

Kasi Humas Polres Purworejo Iptu Madrim Suryantoro menjelaskan, kesalahanpahaman itu terjadi antara pelajar salah satu sekolah SMK di Purworejo yang akan kembali kerumahnya masing-masing setelah menyaksikan pertandingan sepak bola dengan beberapa siswa pelajar Salah satu sekolah SMA, SMK dan SMP di Kulonprogo.

“Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 29 Januari 2022 lebih kurang pukul 17.15 WIB di lokasi SPBU Suronegaran Purworejo dan berlanjut di perempatan pos tugu Purworejo, yang melibatkan tiga pelajar salah satu sekolah SMK di Purworejo,” ujarnya dalam siaran pers Minggu 30 Januari 2022.

Kronologi Kejadian

Kronologis kejadian pada Sabtu, tanggal 29 Januari 2022 sekira pukul 16.30 WIB beberapa siswa salah satu sekolah SMK di Purworejo yang akan kembali kerumahnya masing-masing setelah menyaksikan pertandingan sepak bola.

Karena antara pemain kedua kesebelasan yang bertanding ada yang ribut, maka rombongan siswa salah satu sekolah SMK di Purworejo tersebut pulang.

“Diperjalanan bertemu dengan rombongan siswa dari Kulonprogo yang melintas dan juga akan pulang dari tempat wisata Dieng Wonosobo. Salah satu siswa salah satu sekolah SMK di Purworejo merasa ada yang mengejar dan kemudian memberitahukan kepada teman-temannya,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu siswa SMK di Purworejo tersebut mengejar rombongan siswa-siswa dari Kulonprogo. Salah satu rombongan siswa dari Kulonprogo itu kemudian memberitahukan kepada temannya yang paling depan.

“Karena dikejar dan dipepet oleh siswa SMK PN Purworejo maka salah satu siswa dari Kulonprogo menabrak mobil pick-up didepannya. Karena melihat temannya dipepet hingga menabrak mobil pick up tersebut, maka teman rombongannya tidak terima dan mengejar siswa-siswa SMK PN Purworejo hingga masuk ke SPBU Suronegaran,” ungkap Madrim.

Setelah itu, lanjutnya, terjadi kekerasan yang dilakukan oleh rombongan siswa dari Kulonprogo terhadap siswa salah satu sekolah SMK di Purworejo.

“Dan selanjutnya salah satu siswa salah satu sekolah SMK di Purworejo di bawa ke perempatan pos Tugu Purworejo Jl. A. Yani Purworejo. Setelah berada di perempatan pos Tugu Purworejo kemudian dikerumuni oleh warga sekitar. Kemudian mereka di amankan oleh petugas kepolisian yang berada di pos tugu dan selanjutnya diserahkan di Polsek Purworejo,” tegasnya.

Menurutnya, karena kejadian itu melibatkan anak sekolah dan masih dibawah umur maka dilakukan mediasi oleh petugas Polsek Purworejo.

“Dan membuahkan hasil kedua belah pihak saling menyadari akan kekhilafannya dan saling meminta maaf serta berkeinginan agar permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak akan menuntut secara hukum,” ungkap dia.

Madrim Suryantoro menegaskan, bahwa kejadian kesalahpahaman itu memang betul terjadi.

“Tetapi bukan kejadian klitih yang informasinya berkembang di masyarakat. Informasi yang tidak benar itu telah membuat keresahan dan kekhawatiran masyarakat. Peristiwa itu bukanlah klitih. Akan tetapi kesalahpahaman antar pelajar dan sudah diselesaikan oleh Petugas dari Polsek Purworejo,” pungkas Madrim mengakhiri pernyataannya. (lif/yul)

Exit mobile version