Inilah Jogja
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
INDEKS
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
No Result
View All Result
Inilah Jogja
No Result
View All Result
Home Headline

Ini Kata Fahri Hamzah Terkait Pejabat Diduga Terlibat Bisnis PCR, Tegas Banget Lho..

8 November 2021
4 min read
0
Ini Kata Fahri Hamzah Terkait Pejabat Diduga Terlibat Bisnis PCR, Tegas Banget Lho..

Wakil Ketua umum partai Gelora Fahri Hamzah. @ foto Twitter

Inilahjogja.com – BANYAK pihak yang mengaitkan dua orang pejabat dilingkaran presiden Jokowi diduga terlibat dalam bisnis PCR. Atas kejadian ini presiden diminta untuk mengevaluasi dua pejabat dilingkarannya tersebut.

“Pak @Jokowi yang terhormat, sedang ramai sekali berita, bahwa para pejabat bapak berbisnis di masa pandemi ini. Mereka, sebagaimana layaknya sebuah bisnis, mereka mengambil untung dari pandemi. Besar sekali,” kata Wakil Ketua umum partai Gelora Fahri Hamzah dalam akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah yang dikutip Inilahjogja.com Senin 8 November 2021.

Kata Fahri, lalu, muncul pembelaan diri dari para pejabat itu, bahwa bisnis itu mereka lakukan justru dilakukan untuk membantu rakyat dalam pandemi. Mereka beralasan bahwa bisnis mereka dalam rangka mempercepat pelaksanaan keputusan dan kemudian keuntungannya untuk rakyat.

BACA JUGA

Tarif Pendamping Pendaki Gunung Semeru jadi Sorotan

Darmizal Sebut ada 9 Alasan Jokowi Pantas jadi Ketum PSI

10 Makam Warga Non Muslim di Yogya Dirusak Orang Tak Dikenal

“Sungguh, kalau kita tidak memakai nalar dan etika bernegara, seolah pikiran para pejabat yg berbisnis di masa pandemi ini benar. Padahal kesalahannya fatal. Pertama dan utama, pejabat adalah regulator, pengusaha adalah operator. Keduanya tidak boleh melekat dlm diri 1 orang,” katanya.

Menurut Fahri, kedua, merangkap bisnis dan pejabat negara (terutama PNS) sekaligus dilarang dalam peraturan pemerintah dan juga etika pejabat negara. Presiden adalah pembina birokrasi negara melalui para menteri. Bagaimana jadinya kalau mereka melanggar etika itu?.

“Terlalu banyak alasan bahwa merangkap bisnis dan pejabat kesalahan fatal. Saking fatalnya sehingga ini tidak perlu dibahas karena sangat elementer kesalahannya. Dan kesalahan itu bisa merembet ke mana-mana,” ujarnya.

Saya secara khusus menyorot menteri2 muda di bidang ekonomi, mereka ini seperti karena tdk pernah memahami cara kerja negara lalu mereka menganggap bahwa pekerjaan negara itu berbisnis. Lalu mereka menjadi makelar dgn alasan mempercepat eksekusi kebijakan. Kacaulah semuanya!

“Saya bisa mengungkap banyak contoh dari yang saya mengerti dan lihat langsung. Tapi cukupkah yang sudah terungkap di media massa menjadi contoh. Terlalu kasat mata untuk dibantah bahwa di balik cita2 baik bapak dan kesulitan maayarakat, ada yg ambil manfaat sambil menjabat,” jelasnya.

Pak @jokowi yth, para pengusaha ya g ada si lapangan paling tahu data ini. Biaya ekononi tidak saja terdiri dari mark up, suap dan sogok swpwrri dulu, tetapi kini ada keharusan melibatkan pejabat dalam saham perusahaan yang memenangkan ijin dan pengadaan.

“Maka, Momen ini sangat baik sekali bapak gunakan untuk mengevaluasi para pejabat yg juga merangkap sebagai pengusaha. Bapak jangan percaya mereka yang menganggap para pejabat-pebisnis ini adalah jawaban bagi birokrasi yang lamban. Seolah mereka pahlawan dan jagoan,” tegas Fahri.

Dijelaskan Fahri, niat baik bapak, bahwa pengusaha yang diangkat menjadi pejabat publik adalah jawaban bagi percepatan pengambilan keputusan dalam birokrasi yang gemuk dan lamban. Mungkin saja terjadi dalam beberapa kasus. Tapi daya rusaknya lebih besar. Mereka merusak pasar dan permainan.

“Tetapi apapun yang terjadi, se-sukses apapun seorang pengusaha, se-kaya apa pun mereka dengan harta yg Mentereng, saham di mana2 tetaplah mereka adalah pejabat publik yg terikat secara hukum dan etik untuk selalu menjunjung tinggi prilaku, tidak KKN dan ber-konflik kepentingan,” ujar Fahri.

Padahal, lanjutnya, sebagai pengusaha, bapak setahu saya berhenti berbisnis sejak menjadi walikota. Saya tidak tahu persis tapi setahu saya, bapak menentang rangkap jabatan. Tapi kenapa pejabat berbisnis nampak kasat mata?

“Karena itu, presiden harus mengembalikan citarasa yang tinggi dalam etika ini. Kita teringat di awal periode pertama presiden @jokowi bersikap keras sekali kepada yang merangkap jabatan. Rasanya di kalangan pejabat, citarasa ini memudar dan karena itu kembali harus ditegakkan,” tegas Fahri.

Pak @jokowi yth, kami rakyat biasa, tetaplah ingin jadi rakyat yang baik; hidup tenang. Bekerja dan berusaha dan membayar pajak bagi negara. Janganlah pejabat merangkap dan merampas kesempatan berusaha rakyat. Rakyat siap berbisnis dan menjadi pengusaha. Memang ini hak mereka.

Tapi, jika para pejabat itu merasa perlu berbisnis seolah program pemerintah bisa gagal dan tidak terlaksana, sungguh tidak bijaksana. Ini merusak cara kita melihat peran negara dan peran rakyat sebagai pelaku usaha. Sekali lagi bisnis adalah pekerjaan rakyat bukan negara.

“Perbaikilah keadaan ini bapak presiden, kembalikan citarasa menjadi pejabat negara. Kembalilan kepercayaan rakyat kepada pejabat negara. Semoga Allah SWT memberi hidayah dan kemudahan. Selamat bertindak bapak presiden!,” pungkasnya dalam cuitan itu.*

Tags: bisnis PCRFachri HamzahHeadlinementeri bisnis PCRPCR
ShareTweetSend

Related Posts

Perjalanan Domestik Tak Perlu Tunjukan Tes Antigen
Headline

Perjalanan Domestik Tak Perlu Tunjukan Tes Antigen

7 Maret 2022
LBH Kesehatan Minta BPK Audit Investigasi Test PCR
Headline

LBH Kesehatan Minta BPK Audit Investigasi Test PCR

10 November 2021
Jokowi Beberkan 3 Strategi Besar Ekonomi
Headline

Jokowi Diminta Copot 2 Menteri, Ini Dia Orangnya

9 November 2021

Discussion about this post

Populer

  • Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Gratis di SMK Mandiri 02 & SMA Mandiri Balaraja Patut Dicontoh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Arka Daya Dhaksinarga Resmi Berdiri di Kawasan Industri Kulonprogo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polresta Yogyakarta Tutup Outlet 23

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Pekerja Kontruksi Bantul Geruduk Kantor Merak Jaya Beton dan ULP Kabupaten Bantul

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Jogja Printing Expo Hadirkan Puluhan UMKM Jasa Cetak dan Mesin Cetak di Yogyakarta

Jogja Printing Expo Hadirkan Puluhan UMKM Jasa Cetak dan Mesin Cetak di Yogyakarta

19 Mei 2025
Tarif Pendamping Pendaki Gunung Semeru jadi Sorotan

Tarif Pendamping Pendaki Gunung Semeru jadi Sorotan

19 Mei 2025
Jokowi Gak ada Masalah dengan PDIP, Darmizal ajak Petinggi PDIP Duduk Bareng

Darmizal Sebut ada 9 Alasan Jokowi Pantas jadi Ketum PSI

19 Mei 2025
10 Makam Warga Non Muslim di Yogya Dirusak Orang Tak Dikenal

10 Makam Warga Non Muslim di Yogya Dirusak Orang Tak Dikenal

18 Mei 2025
10 Tahun Mangkrak, Bupati Kotabaru Lanjutkan Pembangunan RSUD Stagen 

10 Tahun Mangkrak, Bupati Kotabaru Lanjutkan Pembangunan RSUD Stagen 

17 Mei 2025
Inilah Jogja

Semangat "Jogja Kembali". Menampilkan berbagai berita yang ada di Yogyakarta. Mencerdaskan masyarakat Yogyakarta melalui program membaca.

Kategori

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Indeks

© 2020 Inilahjogja

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran

© 2020 Inilahjogja