BAGI mereka yang tidak dalam kondisi sehat dan ingin tetap melaksanakan ibadah puasa, tentunya akan memengaruhi pola penggunaan obat yang berbeda dari hari-hari biasanya.
“Perlu kehati-hatian dan pemahaman dalam mengubah pola penggunaan obat saat puasa agar tidak menimbulkan efek toksik,” kata Vedy Trikuncahyo, A.Md.Farm (Ketua IKAFINDO), Minggu (12/3/2023).
Ikatan Alumni Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta (IKAFINDO) dalam pengabdian kepada masyarakat di Pokoh I, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, menyampaikan edukasi penggunaan obat saat puasa dan pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai upaya meningkatkan imun tubuh.
Selama berpuasa orang tidak makan dan minum selama 14 jam. Dan hal ini akan berpengaruh terhadap orang-orang yang sedang dalam masa pengobatan.
Seperti kita ketahui, aturan minum obat itu bermacam macam, mulai dari satu kali sehari bahkan sampai empat kali sehari. Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan bagi orang-orang yang sedang mengonsumsi obat, bagaimana penggunaan obat pada saat berpuasa?
Jadwal waktu minum obat, mau tak mau harus berubah saat bulan Ramadan untuk mereka yang ingin tetap berpuasa. “Karena obat hanya bisa diminum selepas buka puasa sampai sebelum Subuh saat sahur,” terang Vedy Trikuncahyo, A.Md.Farm.
Menurutnya, perubahan jadwal waktu minum obat mungkin dapat memengaruhi nasib obat dalam tubuh (farmakokinetika obat), yang nantinya bisa mempengaruhi efek terapi obat.
Imunitas tubuh dapat ditingkatkan dengan cara menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga, konsumsi gizi seimbang, dan konsumsi berbagai ramuan tradisional atau jamu yang diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA).
Dalam pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional, masyarakat perlu diarahkan untuk melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dan benar agar upaya pengembangan kesehatan tradisional tercapai.
Pemanfaatan obat tradisional tersebut merupakan upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan pada saat berpuasa.
Banyak tanaman obat keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, di antaranya jahe, temulawak, sereh, dan daun kelor.
Cara pemanfaatan dan pengolahan tanaman tersebut juga mudah dan sederhana sehingga dapat dilakukan secara mandiri dan tentunya lebih ekonomis. Cukup dengan direndam atau diambil sarinya dengan merebus bagian tanaman tersebut, maka TOGA tersebut sudah dapat dikonsumsi.
Perlu adanya pemberian pengetahuan mengenai aturan penggunaan obat selama berpuasa serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dalam bentuk penyuluhan atau promosi kesehatan.
Promosi kesehatan merupakan upaya terkait memampukan, memberdayakan dan memandirikan masyarakat maupun individu agar dapat meningkatkan taraf kesehatan.
Selain itu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat selama berpuasa serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya untuk meningkatkan imun tubuh saat puasa.
Pengabdian kali ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat selama berpuasa serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya untuk meningkatkan imun tubuh saat puasa.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Pokoh I, Dlingo, Dlingo, Bantul, pada 11 Maret 2023 lalu terkait penggunaan obat selama berpuasa serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya untuk meningkatkan imun tubuh saat puasa diikuti 50 orang dengan berbagai usia, mulai dari 30-80 tahun.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan langsung dan penyuluhan tidak langsung.
Metode penyuluhan langsung dilakukan melalui presentasi menggunakan slide (power point) secara luring bersama warga masyarakat. Sedangkan untuk penyuluhan tidak langsung menggunakan leaflet.
Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari Ikatan Alumni Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta (IKAFINDO) adalah Vedy Trikuncahyo, A.Md.Farm (ketua) dengan anggota Radifan Pratamuna, A.Md.Farm, Agustina, A. Md.Farm, Peni Bhinekawati, A.Md.Farm, Nurhanif Isnaini, A. Md. Farm. serta apt. Mexsi Mutia Rissa, M. Farm (Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta) didampingi dari Puskesmas Dlingo I dr Ahmad Riyanto (Kepala Puskesmas Dlingo I) dan Lia Setyaningsih, A.Md.Keb.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini disambut baik oleh Kepala Puskesmas dr Ahmad Riyanto dan apt. Mexsi Mutia Rissa, M.Farm (Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta). Kegiatan dilanjutkan pemaparan penggunaan obat selama puasa dan pemanfaatan TOGA untuk meningkatkan imun tubuh. (Fan)