MENURUT data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM telah berkontribusi Rp8.547 triliun terhadap PDB Indonesia. Kontribusi UMKM lokal terhadap PDB pun tercatat meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 60,3% pada 2019. Pemerintah di sisi lain menargetkan pertumbuhan wirausaha di Indonesia sebesar 4% pada 2024.
”Potensi UMKM di Indonesia sangat besar, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah. Setidaknya ada puluhan juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu, kami menghadirkan inisiatif Hyperlocal agar membantu penjual dalam memperluas pasar serta mempermudah masyarakat menemukan toko terdekat, sehingga dapat membantu meningkatkan eksposur dan potensi para pegiat UMKM lokal,” terang Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, Rabu (25/1/2023).
Riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berjudul ‘Analisis Dampak Program Hyperlocal Tokopedia terhadap Kondisi Bisnis Penjualan secara Daring, Ekonomi, dan Sosial Kota-Kabupaten Program Hyperlocal’, membuktikan kontribusi inisiatif Hyperlocal Tokopedia terhadap perekonomian digital di berbagai daerah.
Hyperlocal Dongkrak Penjualan dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan hasil riset INDEF, indeks penjualan di kota dengan inisiatif Hyperlocal Tokopedia meningkat 147% pada 2020-2021 dibandingkan 2017-2019.
”Rerata indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal lebih besar 5x lipat pada 2017-2021. Sedangkan indeks omzet penjualan di kota dengan Hyperlocal meningkat 67% pada periode 2020-2021 dibandingkan 2017-2019. Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung menjadi tiga kota dengan Hyperlocal Tokopedia yang memiliki indeks penjualan dan indeks omzet penjualan paling tinggi,” jelas Peneliti INDEF, Nailul Huda.
”Dampak dari inisiatif Hyperlocal turut mendukung Yogyakarta mengalami peningkatan indeks penjualan dan index omzet penjualan masing-masing sebesar 148% dan 64%, Surabaya 194% dan 85%, Bandung 27% dan 100%,” imbuh Huda.
Riset ini menggambarkan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi di berbagai kota Hyperlocal Tokopedia yang berkontribusi menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Yogyakarta (5,09%), Semarang (5,16%), dan Surabaya (4,29%), menjadi kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020-2021.
”Membantu UMKM di seluruh penjuru Indonesia untuk tumbuh bersama dan menaikkan performa penjualan jadi latar belakang Tokopedia menghadirkan inisiatif Hyperlocal sejak 2020. Menurut temuan kami, transaksi kampanye WIB (Waktu Indonesia Belanja) Kota Yogyakarta meningkat lebih dari 1,5x lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Periode yang sama pula, jumlah penjual di Yogyakarta yang mengikuti kampanye KTP[3] (Kumpulan Toko Pilihan) mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5x lipat,” jelas Emmiryzan.
”Lewat upaya dan komitmen Tokopedia untuk selalu berkolaborasi dengan para mitra strategis, yakni pemerintah daerah dalam mendorong akselerasi platform digital, Tokopedia juga memberikan kemudahan bagi masyarakat Yogyakarta untuk pelayanan penerimaan PBB. Hal ini didukung dengan temuan data transaksi pembayaran pajak PBB di DIY yang mengalami kenaikan hampir 2x lipat pada tahun 2022 dibandingkan 2021,” imbuh Emmiryzan.
Inisiatif Hyperlocal Tingkatkan Laju Bisnis Pelaku Usaha Tokopedia Asal Yogyakarta
Membandingkan data 2017-2019 dengan 2020-2021, Tokopedia dan INDEF mencatat, kota dengan peningkatan indeks jumlah penjual tertinggi, yaitu Yogyakarta (67%), Surabaya (48%), dan Bandung (65%). Sedangkan kota dengan peningkatan indeks jumlah pembeli tertinggi mencakup Yogyakarta (142%), Bandung (122%), dan Surabaya (154%).
Salah satu pelaku usaha asal Yogyakarta Space Roastery juga mengungkapkan, bahwa Tokopedia membantu meningkatkan bisnisnya.
”Berbagai kampanye inisiatif Hyperlocal Tokopedia memberikan kontribusi terhadap seluruh penjualan kami lebih dari 40% dari seluruh omzet. Bahkan ada sekitar 400 pembeli baru setiap bulan yang bertransaksi lewat Tokopedia,” ungkap General Manager Space Roastery, Slamet Kurniawan. (rth)
Discussion about this post