BERBAGAI upaya telah dilakukan Pemkot Yogyakarta melalui UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta guna mengantisipasi lonjakan wisatawan di kawasan Malioboro saat libur Idul Fitri tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kawasan wisata yang aman dan nyaman.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta, Ekwanto menyampaikan, pihaknya menerapkan program Gumaton yang terdiri dari memperketat protokol kesehatan, mengubah pola jaga 141, patroli daftar harga makanan di warung makan sepanjang Malioboro dan kirab pergantian jaga Jogoboro.
Ekwanto menjelaskan bahwa memperketat protokol kesehatan (prokes) dilakukan melalui kegiatan penyampaian informasi protokol kesehatan pada para pengunjung baik secara langsung maupun melalui Radio Widoro dan mengedukasi pengunjung tentang kuota per kawasan di Malioboro.
Untuk pengubahan pola piket 141 adalah menerapkan 1 regu piket pagi (pukul 08.00 -16.00 WIB), 4 regu piket sore (pukul 16.00 -24.00 WIB) dan 1 regu piket malam (pukul 24.00 -08.00 WIB).
“Pemusatan regu pada di piket sore ini, karena pada jam tersebut pengunjung Malioboro mulai bertambah banyak,” katanya, Kamis (20/5/2021)
Sementara itu, kegiatan patroli daftar harga makanan di warung makan sepanjang Malioboro berupa kegiatan sosialisasi daftar harga kepada para pelaku usaha kuliner yang menggunakan aplikasi QRIS dan melakukan sidak kesesuaian harga dengan daftar harga di lapangan.
Selain patroli, pihaknya juga menerbitkan surat edaran yang mengatur tentang kewajiban dan sanksi bagi pedagang kuliner di Kawasan Malioboro. Para pedagang wajib memasang daftar harga, menjaga kebersihan sampah dan penyemprotan desinfektan di lapaknya. Jika ada yang melanggar maka akan dikenakan sanksi berupa penutupan lapak bagi yang menaikkan harga, sehingga tidak sesuai dengan daftar harga (nuthuk).
Sedangkan kirab pergantian jaga Jogoboro berupa atraksi kirab bregada dan Jogoboro pada saat pergantian piket. Hal ini juga menjadi bagian dari atraksi seni budaya di Malioboro.
“Selama bulan puasa kawasan Malioboro sepi pengunjung dengan rata-rata 500 – 600 orang, namun meningkat seiring dengan libur lebaran yang diperkirakan mencapai 1.426 pada 16 Mei 2021. Alhamdulillah kawasan Malioboro pada saat liburan tidak menjadi tempat munculnya kluster baru covid-19,” jelas Ekwanto.
Selain itu di kawasan Malioboro para pedagangnya juga telah divaksin Covid-19 agar memiliki daya tangkal terhadap penyebaran Covid-19 dan diharapkan mampu sebagai contoh dalam penerapan kawasan tanpa rokok (KTR).
Konsep dan strategi yang dibangun UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta akan diterapkan secara berkesinambungan dan terukur guna mewujudkan kawasan wisata yang aman dan nyaman di era pandemi menuju pranatan anyar (new normal). (rth)
Discussion about this post