GKR Mangkubumi: Setelah Membangun Diri, Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat

GKR Mangkubumi saat memberikan paparan dalam Studium Generale untuk mahasiswa baru TA 2023/2024 di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM - (istimewa)

UNIVERSITAS Widya Mataram (UWM) Yogyakarta masih menerapkan tradisi-tradisi dan mengajak kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa baru untuk memahami budaya.

Budi pekerti dan etika masih diterapkan di UWM, supaya para mahasiswa dapat memahami tentang budaya Jogja dan dapat mengikuti atau bersama-sama dengan masyarakat membantu membangun masyarakat dan tumbuh bersama-sama dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal.

Hal ini disampaikan oleh Penghageng Keraton Yogyakarta Dr. GKR Mangkubumi sebagai narasumber dalam acara Studium Generale untuk mahasiswa baru (maba) Tahun Ajaran 2023/2024 di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM, Banyuranden, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (11/9/2023).

Acara ini dilanjutkan dengan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (Osmaba) pada Selasa-Rabu (12-13/9/2023). Tema acara ini adalah “Membangkitkan Peran Generasi Muda Dalam Revitalisasi Budaya Lokal”.

Acara ini diawali dengan keynote speech dari Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec.

Narasumber dalam acara ini adalah GKR Mangkubumi dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Parjiman. Acara ini juga dihadiri oleh para pejabat struktural di lingkungan UWM.

Lebih lanjut, GKR Mangkubumi mengungkapkan, Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri pada tahun 1755 dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 1945.

Yogyakarta memiliki tata aturan pemerintahan tersendiri, sesuai dengan Maklumat yang dikeluarkan pada 5 September 1945. Pada tahun 2012 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki Undang-Undang (UU) Keistimewaan.

“Para mahasiswa yang sudah masuk Jogja, sekolah di Jogja dan tinggal di Jogja akan mengetahui budaya setempat di sekitar tempat tinggal dan dapat berbaur dengan masyarakat. Harus menghargai budaya dan Masyarakat Jogja, agar bisa tinggal dengan nyaman dan berbaur dengan masyarakat di DIY,” ujar putri tertua Sri Sultan Hamengkubuwono X ini.

GKR Mangkubumi menambahkan, selama kuliah hendaknya mahasiswa mengikuti organisasi-organisasi di Jogja. “Pilihlah organisasi yang baik, yang jelas dan yang membangun, yang dapat menjadi bekal di masa depan. Ikutilah organisasi yang besar baik nasional maupun internasional yang bertujuan membangun diri menjadi lebih baik,” terangnya.

“Saya mengumpamakan diri saya sebagai pohon beringin. Pohon ini sangat kuat, akarnya tidak hanya kebawah, tetapi juga kesamping. Artinya pondasi kita harus kuat, kokoh, membumi tetapi juga tegak berdiri,” ungkapnya.

“Kalau pohon beringin tumbuh subur pasti akan rindang. Ini merupakan simbol bahwa setelah kita membangun diri kita dengan baik, kita harus bermanfaat bagi masyarakat. Bangunlah karakter dengan baik, perbanyaklah pelajaran hidup di organisasi. Pilihlah sebaik mungkin sebelum bergabung dengan organisasi,” pungkas Ketua Kadin DIY ini. (rth)

Exit mobile version