GKR Hemas Kunjungi Perajin Bambu di Moyudan Sleman

Untuk Menyerap Aspirasi Masyarakat Berkaitan Kebijakan Pemerintah

SEBAGAI anggota DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, melakukan kunjungan ke sentra industri anyaman bambu di Dusun Malangan, Kapanewon Moyudan, Sleman, Kamis (25/2/2021).

Hal itu dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat – khususnya perajin anyaman bambu Sleman – yang menjadi tugas dan kewajiban anggota DPD RI.

GKR Hemas berharap agar para perajin anyaman bambu bisa menyampaikan aspirasinya. “Sampaikan apa yang diharapkan kepada pemerintah daerah, baik Sleman dan Pemda DIY serta kebijakan yang berkaitan dengan pusat,” kata GKR Hemas.

Tahun ini, diakui GKR Hemas, menjadi tahun yang sulit bagi siapapun. “Tidak hanya di DIY, tapi juga di seluruh wilayah di Indonesia,” terangnya.

Menurut Hemas, dampak dari penutupan objek wisata yakni menurunnya jumlah wisatawan seperti Bali. “Sehingga berdampak juga kepada para perajin di DIY yang biasa mendistribusikan barangnya ke sana,” ungkap GKR Hemas.

Pada kesempatan itu, GKR Hemas mengapresiasi sentra industri anyaman bambu di Malangan.

“Karena masih bisa bertahan dan berproduksi di masa sulit seperti saat ini,” papar Hemas, yang menambahkan tempat ini satu-satunya yang ada di DIY dengan hasil kerajinan sudah kualitas ekspor.

Dari hasil dialog antara GKR Hemas dengan para perajin, diharapkan pemerintah daerah agar membantu dalam hal pemasaran.

Berkaitan hal itu, Pemkab Sleman siap mendukung perajin bambu dalam memasarkan dan meningkatkan kualitas produknya.

Saat ini Pemkab Sleman memiliki Showroom di Gedung Dekranasda Kabupaten Sleman, yang dapat dimanfaatkan oleh para perajin bambu di Kabupaten Sleman untuk memajang dan memasarkan produknya.

Selama ini, Pemerintah Kabupaten Sleman telah berupaya mendukung pengembangan industri kerajinan bambu, mulai dari hulu sampai hilir. Yaitu dari aspek perencanaan, penganggaran sampai dengan pemberdayaannya.

Untuk regenerasi para perajin, saat ini Pemkab Sleman tengah mengkaji adanya sekolah bambu, yang materinya akan dimasukkan dalam ekstra kurikuler yang ada di sekolah. Tentunya, hal itu akan mendorong minat generasi muda dalam hal kreasi bambu.

Dari aspek penganggaran, Kabupaten Sleman telah melakukan perumusan kebijakan pengembangan bambu.

Mulai dari peningkatan ketersediaan bambu di Sleman melalui budidaya bambu, peningkatan pengolahan produk bambu melalui bimtek, peningkatan kapasitas kinerja, peningkatan promosi dan kemitraan melalui pameran offline dan online, penyusunan master plan dan penguatan kelembagaan.

Dari aspek pemberdayaan, Pemkab Sleman melakukan penguatan kelembagaan, penguatan kapasitas SDM dan dukungan terhadap perajin yang telah menjalin kemitraan secara mandiri.

Seluruh upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan kerajinan berbasis bambu tersebut juga telah disinergikan dengan mitra pelaku usaha, akademisi, dan lapisan masyarakat lainnya. (Fan)

Exit mobile version