GEMPA bumi berkekuatan 5,4 SR mengguncang Kabupaten Bantul, DIY, Minggu 13 Desember 2020 sore.
“Gempa magnitudo 5,4 SR, 13 Desember 2020 pukul 15.39 WIB. Lokasi 9.83 lintang selatan, 109.65 bujur timur,” tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam akun Twitter-nya.
#Gempa Mag:5.4, 13-Dec-20 15:39:52 WIB, Lok:9.83 LS,109.65 BT (228 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:22 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/8jPAcchVjm— BMKG (@infoBMKG) December 13, 2020.
Titik gempa berada di 228 km Barat Daya Kabupaten Bantul, DIY, dengan kedalaman mencapai 22 kilometer.
Kendati demikian, BMKG menyebut, gempa tidak berpotensi memicu tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 15.39 WIB itu dari kedalaman 16 kilometer (km) di dalam laut, dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,81 LS dan 109,64 BT.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia,” kata Agus dalam siaran pers yang diterima Inilah Jogja.
Dia menjelaskan guncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Sleman dengan kekuatan II-III MMI. Hasil analisis mekanisme sumber, kata dia, menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar oblique turun (oblique-normal fault).
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan ada truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata dia.
Selain itu, berdasarkan hasil pemodelan, kata Agus, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Ia menambahkan berdasarkan hasil monitoring BMKG pada Minggu, hingga pukul 15.59 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” kata dia. (*/seno)