Gatot Nurmantyo Menyoal Kebangsaan

Di Depan Civitas Akademika Fakultas Hukum UAD

GENERASI muda di tengah kesibukan aktivitasnya masih bisa menyempatkan diri untuk berpikir tentang bangsanya.

“Ini satu hal yang luar biasa dan inilah tanda kebangkitan serta kemajuan bangsa ini,” kata Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, di depan Dekan FH UAD Dr Megawati, SH, M.Hum dan civitas akademika Fakultas Hukum UAD yang hadir di Masjid Islamic Center UAD, Kampus Utama Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (9/11/2022).

Gatot berbicara tentang dialog kebangsaan, meski dalam kuliah umum bertemakan ‘Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Tengah Degradasi Moral Bangsa ‘, dipandu Rahmat Muhajir Nugroho, SH, MH (Dekan Fakultas Hukum UAD periode 2013-2017/ 2018-2022).

Seluruh mahasiswa FH UAD yang dikumpulkan di Masjid Islamic Center UAD, mendengarkan paparan Gatot Nurmantyo yang sedikit “provokatif”.

Gatot yang didampingi Letjen TNI (Purn) M Setyo Sularso, SIP dan Brigjen TNI Maryono (Wakapuszied) mengingatkan ancaman global terhadap eksistensi negara Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah.

Menurut Gatot, suatu saat akan terjadi krisis pangan, krisis air dan krisis energi secara global sehingga semua negara berusaha melakukan ekspansi. Bahkan perang untuk menguasai sumber-sumber energi. “Terutama di kawasan Equator yang kaya energi, termasuk Indonesia,” ungkap Gatot.

Pada kesempatan itu Gatot berharap untuk meningkatkan kewaspadaan nasional dan rasa persatuan serta kesatuan. “Terutama umat Islam yang mayoritas agar tidak mudah dipecah belah,” kata Gatot.

Menurutnya, dengan modal persatuan akan membuat negara kita bisa bertahan. “Termasuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Gatot.

Gatot yang sangat berhati-hati dengan orang hukum, mengatakan, kekuatan perubahan itu bukan muncul dari tempat lain. “Tapi dari Universitas Ahmad Dahlan,” tandasnya.

Gatot bisa hadir di tengah-tengah keluarga besar FH UAD sangat bangga. “Karena UAD punya visi menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif mengabdi pada kepentingan bangsa dan umat manusia yang dijiwai nilai-nilai Islam,” papar Gatot.

Pada kesempatan itu, Gatot juga memaparkan perang kedaerahan selama 300 tahun di Nusantara. “Sebetulnya negara kita sudah menjadi incaran negara-negara lain,” ungkap Gatot.

Makanya, lanjut Gatot, ulama dan kiyai juga pelopori perjuangan mempertahankan Kemerdekaan RI. “Hal itu menuju Indonesia yang lestari, sejahtera, berdaya saing dan bermartabat,” kata Gatot.

Pada kesempatan itu Gatot mengajak civitas akademika FH UAD untuk bersama-sama berjuang menyatukan umat dalam rangka menyelamatkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. “Untuk menyelamatkan anak cucu, kita harus bangkit,” kata seorang patriotis sejati yang sederhana, religius dan rendah hati ini.

Disampaikan Dekan FH UAD, Dr Megawati, SH, M.Hum, kuliah umum yang dikemas laksana pidato kebangsaan oleh Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo ini sebagai pembuka rangkaian agenda Milad ke-25 FH UAD.

Apa yang disampaikan Gatot Nurmantyo, kata Megawati, diharapkan mampu membangkitkan jiwa kebangsaan para mahasiswa FH UAD untuk bangkit membangun masa depan negara Indonesia.

“Ilmu dan lecutan nasionalisme dari Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sangat berguna bagi mahasiswa,” kata Megawati.

Di tengah suasana Milad ke-25 FH UAD, civitas akademika ikut bangga dengan prestasi mahasiswa yang meraih juara 3 Kompetisi Peradilan Semu Militer Tingkat Nasional yang memboyong Piala Kasad 1 di Jakarta bersama UGM (Juara 1) dan Unair (Juara 2). Kali ini diikuti 25 peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. (Fan)

Exit mobile version