GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa vaksinasi anak tidak hanya diartikan untuk anak-anak yang bersekolah saja. Gubernur mengatakan, vaksinasi juga harus mencakup anak-anak yang tidak bersekolah seperti anak jalanan.
Hal itu disampaikan usai meninjau vaksinasi anak di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bani Adam, Boyolali.
Vaksinasi anak sangat menjadi perhatian sehingga Gubernur menyempatkan diri mampir menyaksikan pelaksanaan program ini di sela waktu kunjungan kerja di berbagai daerah, termasuk saat ke Boyolali hari ini.
Pada setiap kunjungannya itu pula, Gubernur selalu meluangkan waktu mendengar aspirasi anak-anak.
“Hari ini siapa yang mau divaksin? Kamu kalau pakai masker begini suka susah napas tidak,” tanyanya pada anak-anak di ruang tunggu vaksin.
Dia tampak gembira saat para siswa menjawab mantap,”Nggak Pak. Biar tidak sakit corona,” sahut salah satu siswa.
Hari itu para siswa MI Bani Adam terlihat antusias mengikuti vaksinasi dengan didampingi orangtuanya.
“Wah kamu sudah vaksin ya, sakit tidak? Itu tangannya digerak-gerakin pegal ya,” goda Gubernur pada salah satu siswa yang terlihat menggerak-gerakkan salah satu lengannya yang baru saja divaksin.
Gubernur mengatakan, sampai dengan hari ini proses vaksinasi anak di Jawa Tengah terus berjalan. Pihaknya berusaha melakukan percepatan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan vaksinasi anak di sekolah.
“Itu cara yang paling cepat, dan relatif anak-anak juga bergembira menyambut vaksin bersama dengan teman-temannya. Mudah-mudahan capaiannya nanti bisa lebih cepat,” kata Ganjar.
Terkait percepatan ini, dia mengimbau pada seluruh pihak untuk tidak hanya menarget anak sekolah saja, tetapi juga anak-anak yang tidak sekolah.
“Hati-hati termasuk anak-anak jalanan, nah maka kita minta tolong kawan-kawan yang punya kepedulian kepada mereka (untuk) kumpulkan mereka biar kami nanti yang datang untuk nyuntik,” pintanya pada komunitas-komunitas masyarakat pendamping anak jalanan. (jtg/yul)