PEMILIK perusahaan Middle East, di Cairo Mesir, Haji Yusuf mengatakan, pihaknya saat ini sedang melihat peluang impor produk gaharu dari Indonesia.
Selain itu perusahaannya juga membutuhkan produk aki dan suku cadang kendaraan, bahan produksi untuk fiber glass dan aluminium.
Hal itu dikatakannya dalam pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Mesir, Dr. Lutfi Rauf didampingi Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti, di Sabtu 7 September 2024 waktu setempat.
Dalam pertemuan yang digelar di di Kota Siwa, Provinsi Marsa Matrouh, Mesir itu Haji Yusuf didampingi Haji Husein, Khayrat Siwa Company, Mahdy Qadoura dan Ashraf Al Masry.
Sementara itu, Ashraf Al Masry menerangkan, permintaan kayu gaharu tersebut dipergunakan untuk grade I dan grade II yang mengandung minyak dan tanpa minyak. Ashraf menambahkan, kayu gaharu tersebut untuk memenuhi permintaan pabrik tasbih dan bahan baku wewangian di Mesir.
“Konsumen Mesir menyukai rempah dan wewangian yang dihasilkan oleh kayu gaharu. Kebanyakan tertarik dengan kualitas yang dimiliki oleh kayu gaharu asal Indonesia,” ungkap Ashraf Al Masry.
Mahdy Qadoura menambahkan pihaknya saat ini sedang mengusahakan ekspor buah, minyak zaitun dan produk biji kurma yang khas dari Siwa yang akan melakukan panen raya awal Oktober 2024 mendatang.
Mahdy menerangkan, di Siwa terdapat lebih 3 juta pohon kurma, para petani Oasis Siwa di gurun Mesir Barat telah memanfaatkan air di padang pasir untuk menumbuhkan kurma Siwa Oasis.
“Jenis kurma Siwa adalah semi kering yang memiliki daging buah lebih padat dan sedikit kadar airnya. Kurma jenis ini dianggap sebagai makanan dengan kepadatan energi tinggi, kaya akan sumber zat besi, serat dan kalsium,” terangnya.
Duta Besar RI untuk Cairo Mesir Lutfi Rauf mengatakan, permintaan produk kayu gaharu termasuk produk manufaktur seperti aki dan suku cadang kendaraan, fiber glass dan aluminium.
Lutfi Rauf menyampaikan, Indonesia dan Mesir memiliki kedekatan sejarah dan budaya dengan populasi 280 juta jiwa dan Mesir dengan populasi 105 juta jiwa adalah pasar yang besar yang perlu dikembangkan lebih besar lagi.
“Dengan pertukaran informasi produk bisnis maupun dengan memperbanyak pertemuan bisnis dalam pameran dagang seperti Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan pada 9 s.d. 12 Oktober 2024 mendatang,” pungkas Luthfi Rauf.
Atase Perdagangan menyampaikan, KBRI Kairo siap membantu memperkenalkan produk kurma Siwa yang diproduksi oleh Khayrat Siwa Company yang sudah dikenal baik oleh pasar Indonesia.
“Indonesia adalah importir produk kurma, yang terbanyak dari Mesir lalu Saudi Arabia dan Tunisia,” tegasnya. (ufi/kaf)