FLYOVER Purwosari resmi beroperasi. Pengoperasian jalan layang kedua di Surakarta ini dilakukan usai diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadi Moeljono, dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (13/2/2021).
“Alhamdulillah sudah diresmikan. Siang ini juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas,” kata Menteri PUPR Basuki.
Basuki mengatakan, pembangunan flyover merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi perlintasan sebidang. Hal ini untuk meminimalkan risiko kecelakaan antara pengguna jalan dan kereta api, serta mengatasi kemacetan yang ditimbulkan saat kereta melintas.
“Sedikit demi sedikit kita hilangkan satu bidang persimpangan jalan dengan kereta. Nantinya akan kita buat di Gilingan dan Simpang Joglo, entah kita bikin underpass atau elevated rail seperti di Gambir. Semuanya dibutuhkan untuk menghindarkan perlintasan sebidang,” tandas Basuki.
Flyover Purwosari memiliki panjang total konstruksi 700 meter, dengan badan jalan terdiri atas dua lajur dua arah. Flyover terbentang dari Kerten hingga Purwosari, melintasi jalur rel Stasiun Purwosari.
Keberadaannya menjadi solusi atas kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan ini, baik dari arah Kartasura menuju Jalan Slamet Riyadi maupun sebaliknya, akibat adanya perlintasan kereta sebidang rute Solo-Yogyakarta.
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan apresiasi atas diresmikannya flyover ini. Ganjar berharap Flyover Purwosari dapat mengatasi kemacetan di kawasan ini.
“Masyarakat Solo selamat, ya, flyover-nya bagus. Mudah-mudahan tidak macet lagi. Silakan dipakai. Menarik, itu di tengah-tengah flyover ada menara masjid persis di tengahnya. Cantik. Selamat ya,” kata Ganjar.
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menambahkan, jalan layang ini untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
“Kendaraan berat tidak boleh melintas di jalan ini,” tandas Rudy, sapaan wali kota.
Rudy mengenang Flyover Purwosari sebagai karya terakhirnya sebelum purnatugas dari jabatan Wali Kota Surakarta pada 17 Februari mendatang. Terlebih, peresmian jalan layang ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-61.
“Tanggal 13 itu angka sial, tapi 6 tambah 1 itu tujuh, pitulungan kata orang dulu. Jadi ini bisa menjadi pertolongan atas kesialan,” canda Rudy.
Lebih Cepat
Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya Agung Budi Waskita mengungkapkan, Flyover Purwosari dibangun mulai 8 Februari 2020 oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan anggaran tahun 2020 dan 2021 sebesar Rp114,18 miliar. Pengerjaan konstruksi ditargetkan rampung pada April 2021, namun berhasil diselesaikan dua bulan lebih cepat.
Flyover Purwosari sempat dibuka untuk uji coba pada 21-26 Desember 2020. Setelah masa uji coba, flyover kembali ditutup untuk pengerjaan minor seperti pengecatan marka jalur lambat, penyelesaian kerb, pemasangan pagar pengaman di atas rel kereta api, pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) di jalur lambat, dan pekerjaan lainnya.
Di bagian kolong barat Flyover Purwosari terdapat skate park yang dapat dimanfaatkan warga untuk bermain skateboard.
Agung mengatakan di flyover ini terdapat dua patung penari gambyong, masing-masing di bagian barat dan timur jalan, sebagai simbol ucapan selamat datang bagi pengguna jalan yang akan memasuki Kota Surakarta. Kedua patung itu sekaligus sebagai ikon Flyover Purwosari.
“Kami juga berikan menempatkan motif batik kawung, ceplok, dan lereng. Selain untuk mempercantik juga sekaligus sarana edukasi masyarakat tentang motif batik yang ada di Kota Surakarta,” kata Agung dikutip dari humas Jateng. (sal/jtg)
Discussion about this post