DULU saat zaman Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menghadirkan berbagai wabah dan menguji keimanan umatnya.
“Banyak umatnya yang meninggal karena wabah tersebut, tetapi mereka akan menjadi penghuni surga dengan mati syahid,” terang H Faturrahman Kamal, Lc, M.Si selaku Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Menurut Faturrahman, pandemi Covid-19 ini tentu berat bagi seluruh umat. “Sudah banyak orang meninggal dan kehilangan orang yang dicintai karena virus Covid-19,” kata Faturrahman, yang menambahkan insya Allah mereka meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan syahid.
Bagi Faturrahman, wabah Covid-19 ini tidak hanya sebagai musibah yang diberikan oleh Allah SWT. “Justru dari wabah ini Allah SWT memberikan rahmat bagi umatnya agar senantiasa meningkatkan keimanan,” papar Faturrahman dalam acara UAD Bermunajat.
Dikatakannya, manusia jangan hanya menyalahkan keadaan di masa pandemi Covid-19. Tapi harus saling bahu-membahu dalam memulihkan bumi dari wabah Covid-19.
“Pandemi jangan hanya dilihat dari perspektif realitas saja, melainkan dapat dilihat dari spesifik keimanan dengan perspektif irfani,” ungkap Faturrahman.
Wabah, dikatakan Faturrahman, selalu dikaitkan dengan malapetaka dan penderitaan. “Namun, jika dilihat dengan perspektif keimanan, wabah merupakan bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada umatnya,” kata Faturrahman di depan rektor, wakil rektor, dosen, karyawan dan mahasiswa UAD.
Menurut Faturrahman, di masa pandemi Covid-19 selain meningkatkan imun dengan melakukan protokol kesehatan, menjaga pola makan dan olahraga, juga meningkatkan iman dengan senantiasa memperbanyak ibadah, zikir, puasa dan sedekah.
“Hal tersebut dilakukan agar kita tetap terjaga baik kesehatan fisik maupun spiritual,” kata Faturrahman yang menambahkan hendaknya kita senantiasa berhusnuzan kepada Allah SWT. (Fan)