DUTA Besar atau Dubes Indonesia untuk Mesir, Dr. Lutfi Rauf mengatakan, elektronik rumah tangga produksi Indonesia digemari hingga mancanegara, seperti Mesir. Hal Ini karena kualitas produk Indonesia terbilang baik dan harganya terjangkau.
Menurutnya, barang elektronik rumah tangga tersegmentasi menjadi peralatan rumah tangga utama itu seperti lemari pendingin, oven, mesin pembuat kopi dan teh, pengolah makanan, water dispenser, pemanggang roti, penyedot debu, blender, mixer dan setrika.
“Ini membuktikan kualitas produk-produk kita tidak kalah dengan negara lain dan mendapat respons yang baik dengan harga yang kompetitif di pasar Mesir,” ujarnya dalam forum bisnis dan malam apresiasi agen dan distributor produk elektronik Indonesia dan sosialisasi Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang digelar di Hall Jaz Makadi Star Resort, Hurghada yang berlangsung pada 28 September 2024 waktu setempat.
Pendiri perusahaan UK Device Manufacturing, Ahmad Ragab Al Kalla, pemegang merek dagang Black & White yang juga penerima Trophy Primaduta Award dari pemerintah Indonesia secara lugas memuji kualitas produk elektronik Indonesia.
“Ini berarti produk Indonesia terbukti memenuhi selera konsumen Mesir. Para pelanggan baik di Utara hingga Selatan Mesir sangat menggemari produk elektronik rumah tangga Indonesia karena mampu bersaing dengan kualitas elektronik brand – brand ternama dunia,” ungkap Kalla.
Ahmad Kalla dalam 10 tahun terakhir telah memegang keagenan tunggal sejumlah merek dagang produk elektronik rumah tangga Indonesia untuk pasar Mesir diantaranya, Maspion, Polytron, Miyako dan OK Appliances.
Lebih lanjut, Dubes Lutfi mengapresiasi kerja sama dagang yang sudah dibangun UK Device Manufacturing Mesir dengan pihak Indonesia. Tanpa ketekunan group importir asal provinsi Manoufiya ini, performa kualitas produk Indonesia tidak akan dapat dirasakan publik negeri para nabi ini.
“Selaku Duta Besar RI di Kairo, saya mengapresiasi usaha keras keluarga Besar Ahmed Ragab Kalla yang telah membangun persaudaraan jiwa dan juga persaudaraan produk yang mempromosikan lebih banyak lagi aneka ragam produk elektronik Indonesia,” urai Lutfi.
Dubes Lutfi juga merespons terkait masih tingginya bea masuk barang elektronik rumah tangga ke Pasar Mesir yang mencapai 60%, hal ini telah menjadi salah satu pokok pembahasan dalam sidang pertama Joint Trade Committee (JTC) Indonesia – Mesir pada 31 Juli 2024 yang lalu, dan harapan kedua negara agar segera terlaksana pembahasan pengurangan tarif dan Free Trade Agreement kedua negara.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S menambahkan pada Januari-Juni 2024, Indonesia sebagai negara pengekspor produk elektronika, lemari pendingin urutan ke-7 yang masuk ke pasar Mesir.
Kata Syahran Bhakti, pada Januari-Juni 2024 ekspor produk elektronik lemari pendingin HS Code (8418) asal Indonesia sebesar USD 5,45 juta atau meningkat 87,87% dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar USD 2,9 juta.
Atdag Syahran menunjukkan dengan adanya peningkatan ekspor ini masih memberi peluang yang besar masuknya beragam produk elektronika Indonesia ke pasar Mesir. (fat/zil)