DUTA Besar (Dubes) RI untuk Mesir Helmy Fauzy didampingi atase Perdagangan, dan Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi beserta staf KBRI Cairo melakukan kunjungan ke showroom produk suvenir wisata termasuk di dalamnya produk kerajinan dan aksesoris lokal nusantara Indonesia; satu di Distrik El Hadabaa, Hurghada dan satu lagi di Nasr St. Hurghada.
Mr. Samy Fathy, pemilik showroom Arkhasuhum (harga miring) di Hurghada mengakui produk kerajinan yang dijualnya didominasi oleh berbagai inovasi produk kerajinan dan aksesoris dari Indonesia.
Mr Samy menambahkan, selain produk kerajinan Indonesia, pihaknya juga mengimpor dari Thailand dan negara ASEAN lainnya.
Mr. Samy menerangkan selama Pandemi Covid-19 ini arus wisatawan baik domestik ataupun internasional menurun. Namun seiring sudah dibukanya penerbangan ke Mesir, arus wisatawan berangsur angsur datang dan belanja ke showroom nya.
Dilain pihak, Mr Medhat dan Mr Mohamed Gabr yang membuka show room kerajinan dan suvenir (Mena Store) di jantung kota Hurgada, tepatnya di El Fondok Sheraton Road menerangkan, pihaknya selama mengimpor dari Indonesia, dengan membeli produk produk kerajinan industri rumahan dari pulau Jawa dan Bali, dan dari Bali dikapalkan menuju Cairo.
Dubes Helmy dalam kesempatan tersebut mengharapkan agar Mr Samy Fathy dan Mr Medhat serta Mr Mohammed Gabr tetap mengimpor produk-produk Indonesia yang memiliki kualitas tinggi, unik.
“Sehingga dapat menjadi oleh oleh kebanggaan para wisatawan mancanegara pada saat kembali ke negaranya,” ujar Helmy Jumat 21 Agustus 2020 waktu setempat.
Dubes Helmy menekankan para pelaku usaha dan eksportir Indonesia dapat menjemput bola dengan menembus pasar industri furnitur, kerajinan dan dekorasi Mesir.
“Pertumbuhan ekonomi Mesir masih terbilang positif di masa Pandemi ini. Populasi penduduk Mesir yang mencapai 100 juta jiwa menjadi pertimbangan agar para pelaku usaha Indonesia merambah pasar furnitur, kerajinan dan dekorasi Mesir” kata Dubes Helmy Fauzy.
Dubes Helmy menambahkan, di masa Pandemi ini, konsep penjualan ekspor produk furnitur, kerajinan dan dekorasi harus lebih kreatif memanfaatkan teknologi IT dan rajin melakukan virtual Meeting dengan calon buyer agar transaksi bisa lebih cepat terealisasi dengan tentunya melakukan komunikasi intens dengan Perwakilan RI di luar negeri.
“Kinerja ekspor produk kerajinan/handicraft Indonesia ke Mesir tahun 2019 mencapai USD 346 ribu naik lebih dari 70% dibandingkan tahun 2018 senilai USD 254 ribu. Sehingga trend pertumbuhan ekspor periode 2015-2019 mencapai 15,18%,” ucapnya.
Adapun untuk kinerja ekspor furnitur Indonesia ke Mesir pada tahun 2019 mencapai USD 97 ribu atau naik 77% dari tahun 2018 senilai USD 75 ribu. Bahkan transaksi ekspor Furniture Indonesia ke Mesir periode Januari hingga Mei 2020 sudah mencapai nilai USD 80 ribu.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan, saat ini Mesir telah membuka kembali arus penerbangannya yang ditutup sejak awal Maret lalu. Pada awal Agustus 2020 ini para wisatawan mancanegara sudah mulai memadati kota-kota wisata di Mesir termasuk Hurghada yang terletak di sepanjang pantai laut merah.
“Selain mulai berdatangannya wisatawan WNA, KBRI Cairo memandang pangsa pasar kerajinan, furnitur termasuk dekorasi dinilai masih terbuka lebar. Hal ini dilihat, Mesir saat ini sedang membangun properti di beberapa kawasan kota baru dan ini tentunya akan banyak membutuhkan bahan bahan pendukung baik furnitur, daun pintu kayu, jendela kayu dan perhiasan indoor dan outdoor,” ucap Adi. (dar/kin)