DUTA Besar (Dubes) RI untuk Kairo, Mesir, Dr. Lutfi Rauf mengunjungi lokasi budidaya udang vaname di tambak PT Esaputlii Prakarsa Utama di Desa Donggulu dan Donggulu Selatan, Kabupaten Parigi Mautong, Sulawesi Tengah, Rabu 16 Oktober lalu.
Dalam kesempatan itu Lutfi didampingi Atase Perdagangan, M Syahran Bhakti, Pelaksana Fungsi Ekonomi Rifki Rustam Arsyad beserta staf Atdag, Syamsu Alam dan Hasbiyallah Alwi.
Dalam pertemuan yang disambut oleh Direktur utama PT Esaputlii Prakarsa Utama (EPU) H Ahmad Bhakty Baramuli didampingi Kepala Cabang PT.EPU Parigi Moutong Efendi Batjo dan Thomas Pattiapon sebagai Division Head Coldstorage serta Moh Khaliq Prabowo, Middle East Market Consultant.
Ahmad Bhakty Baramuli dalam penyampaiannya menerangkan, PT EPU memiliki visi mewujudkan industri perikanan budidaya terintegrasi dan modern khususnya produk udang Vaname.
Bhakty menguraikan, saat ini PT EPU telah membuka tambak udang Vaname seluas 245,96 hektar di Desa Donggulu, Parigi Moutong dan Toli-toli.
Dirinya berharap, dalam tiga kali panen setahun dapat menghasilkan produksi udang vaname sejumlah 12.400 ton yang dapat memenuhi permintaan domestik seluruh nusantara.
“Kami berharap juga dapat memenuhi permintaan ekspor dari berbagai negara seperti AS, RRT, Jepang, Australia, Uni Eropa, negara-negara di Asia serta Timur Tengah,” ujarnya.
Bhakty juga membuka kesempatan pada para investor Arab dan Timur Tengah untuk menanamkan sahamnya di perusahaan PT EPU termasuk dalam pembukaan lahan tambak di Tg Santigi, Kabupaten Toli-toli dan cold storage di Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala yang nilainya diatas Rp 400 miliar.
Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad menyampaikan, guna menggaet minat investor, KBRI mengajak PT EPU untuk dapat mempromosikan peluang investasi di lahan yang dimaksudkan dalam kegiatan promosi investasi yang akan dilaksanakan KBRI pada bulan November bekerjasama dengan Kementerian Investasi RI c.q. IIPC Abu Dhabi.
Duta Besar RI, Lutfi Rauf mengapresiasi PT EPU yang sudah memiliki ketersediaan produk udang Vaname untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
“Saya juga mengharapkan dapat memenuhi permintaan pasar Timur Tengah khususnya pasar Mesir. Konsumen Mesir sangat menyukai produk perikanan dan hasil laut Indonesia termasuk produk udang ini,” terangnya.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M Syahran Bhakti menambahkan, produk perikanan dan hasil laut (HS code 1604) Indonesia yang diekspor ke Mesir pada 2023 mencapai USD 2 juta atau senilai Rp 30 miliar dan untuk produk ikan beku (HS code 0303) sebesar USD 855 ribu atau senilai Rp. 13,2 miliar. (ufi/kat)
Discussion about this post