KEDEKATAN hubungan Indonesia dengan Mesir sudah terjalin sejak sebelum kemerdekaan. Hal ini ditandai dengan adanya Ruwaq Jawi, asrama mahasiswa asal nusantara di kompleks Universitas Al Azhar.
Kedekatan ini secara terus menerus menjadi komitmen bersama dalam membangun hubungan dengan Mesir. Mesir merupakan mitra strategis bagi Indonesia, hubungan ekonomi perdagangan antara Indonesia dan Mesir juga terus bertumbuh di masa pandemi.
Total nilai perdagangan kedua negara juga naik sebesar USD 785 juta atau meningkat 37,4% dalam Januari-Mei 2021 dibanding USD 571 juta periode yang sama tahun lalum. Hal ini diungkapkan Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf dalam seminar dan business meeting Indonesia- Egypt Update “Pandemic and Economic Recovery; Ways to move ahead” yang diselenggarakan oleh KBRI Cairo di Hilton Luxor, 6 September 2021.
Dubes Lutfi Rauf melanjutkan dalam diskusi , Desember 2020, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital mencapai 3,8 juta.
“Bahkan, per Maret 2021, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital kembali melonjak menjadi 4,8 juta, termasuk yang saat ini hadirnya ASDIN Pesantren di tengah forum ini,” ujarnya.
Mohamed Abdel Kader Khairi, Wakil Gubernur Provinsi Luxor saat mengunjungi booth ASDIN pesantren yang memamerkan produk pesantren bersama produk unggulan dan industri strategis Indonesia mengapresiasi para alumni Azhar yang mengembangkan kerjasama bisnis antara Indonesia dan Mesir.
Selain itu Pemda Luxor berharap kerjasama antara kedua negara akan terus berlanjut dan meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan, UMKM dan sejumlah bidang lainnya.
Zainur Rofiq, Ketua ASDIN pesantren, Anggota Go Export Indonesia yang turut hadir dalam seminar menyampaikan apresiasi kepada KBRI Kairo yang telah memberikan peluang untuk memasarkan produk asosiasi dagang dan inkubasi bisnis (ASDIN) Pesantren yang saat ini mencapai 1.070 produk dan terdapat 120 perusahaan yang sudah siap ekspor dan rata rata alumni Azhar.
Atase Perdagangan, Irman Adi Purwanto mengulas, keberadaan pondok pesantren di Indonesia merupakan potensi besar untuk pelaku ekonomi syariah dan industri halal agar dapat mengisi ceruk pasar ekspor produk pangan, makanan olahan dan produk industri halal lainnya yang sangat dibutuhkan pasar Mesir.
Pameran produk Indonesia dalam rangkaian Business Meeting di kota wisata Luxor menampilkan kekhasan kain tenun Indonesia, produk makanan minuman, ragam kopi arabika dan robusta, bumbu masakan, kerajinan tangan dan produk industri strategis.
Hadir dalam kesempatan seminar Ketua, pengurus dan pelaku usaha KADIN Luxor, pelaku usaha wisata Red Sea dan pengusaha Mesir lainnya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno turut memberikan sambutan pembuka dalam bentuk virtual, mendorong kerjasama pariwisata dan ekonomi kreatif antar kedua negara. (daf/lif)