DIREKTORAT Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiah (PWNA) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan workshop kepenulisan dengan tajuk “Internalisasi Dakwah Bil Qolam Bagi Perempuan Berkemajuan” di Gedung DPD RI Jl Kusumanegara No. 133 Umbulharjo, Yogyakarta, Sabtu (3/4/2021) sore.
Tampil sebagai pembicara adalah yang kompeten di bidangnya, yakni Iqbal Aji Daryono (influencer dan kontributor beberapa majalah online Nasional) dan Mona Atalina (Pimpinan Redaksi
Rahma.Id/Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah).
Seperti disampaikan Iqbal Aji Daryono, yang dalam kesempatan tersebut menyinggung tentang soft skill kepenulisan agar tembus media, dakwah bil qolam bagi perempuan di era ini harus aktual. “Tidak pasaran dan terdapat inovasi yang orisinal,” kata Iqbal Aji Daryono.
Menurut Iqbal, sistematika menulisnya bukan dimulai dari bidang garapan. “Tapi berangkat dari kasus, realita atau fenomena, kemudian utarakan premis atau pendapat, perkuat data dan kesimpulan di bagian penutupnya,” paparnya.
Komposisi penulisannya, seperti disampaikan Iqbal, jangan berpanjang-panjang latar belakang. “Usahakan dominan dalam pembahasan yang mengandung paparan masalah, tawaran solusi, ilustrasi dan sebagainya,” katanya.
Selain itu, lanjut Iqbal, kenali karakter opini atau esai saat ini, yakni paragraf pendek, jangan terlalu ngoyo kaidah, rapi dan bersih serta judul yang mengundang.
Kolaborasi dalam workshop kepenulisan perempuan tersebut merupakan program pengabdian masyarakat sebagai salah satu Catur Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh Syahdara Anisa Makruf sebagai ketua pengusul hibah pengabdian masyarakat Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut sebanyak 35 orang peserta dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah se-DIY, IPMawati se-DIY dan IMMawati se-DIY ikuti kegiatan tersebut dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Tema pengabdian tersebut dipilih oleh Syahdara karena dakwah melalui tulisan (dakwah bil qolam) merupakan salah satu metode yang tepat di era disrupsi dan pandemi Covid-19.
Menurut Syahdara, saat ini ketrampilan menulis merupakan sarana alternatif dalam memaksimalkan potensi perempuan. “Dan dengan menulis perempuan menjadi lebih berdaya atau women empowerment,” kata Syahdara.
Maka dari itu, seperti dijelaskan Syahdara, workshop kepenulisan
ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill kepenulisan bagi peserta dalam menghadirkan tulisan yang menarik, mudah dipahami, aktual dan diterima oleh publik.
“Selain itu, mewujudkan cita-cita pemberdayaan perempuan melalui tulisan- tulisan yang mencerahkan dan memberdayakan sehingga perempuan terjaga kesehatan mentalnya karena saling mendukung dalam perubahan kebaikan atau woman supporting woman,” kata Syahdara.
Rangkaian kegiatan ini, menurut Syahdara, diharapkan dapat menghasilkan luaran. “Yakni berupa terbitnya tulisan-tulisan oleh peserta di berbagai kanal media, terbitnya buku bunga rampai keperempuanan dan jurnal ilmiah pengabdian masyarakat,” terang Syahdara Anisa Makruf. (Fan)