SEKRETARIS Pelaksana Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta, Bhimo Widyo Andoko, SH, MH, berharap, vaksinasi Covid-19 bagi para dosen di DIY rampung sebelum pelaksanaan perkuliahan tatap muka.
Berkaitan hal itu, dosen dan tenaga kependidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ikuti vaksinasi Covid-19, Selasa (6/4/2021), di Kampus Utama UAD Lantai 4 Jl Jenderal Ahmad Yani, Banguntapan, Bantul. Dari 594 calon peserta vaksinasi, terkonfirmasi ada 511 orang dan 83 orang tidak bisa hadir. Sedangkan vaksin 500 dosis harus habis digunakan.
Dijelaskan dr Mochammad Junaidy Heriyanto, Sp.B, FINACS, untuk penanganan vaksin bagi dosen dan tenaga kependidikan UAD yang didukung Departemen Kesehatan DIY ini ditangani 10 tim secara paralel dari RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS UAD dan Fakultas Kedokteran UAD Yogyakarta.
“Vaksinasi ini diharapkan segera mengatasi pandemi Covid-19,” tandas Junaidy Heriyanto.
Menurut Junaidy Heriyanto, UAD turut menyelenggarakan vaksinasi massal dalam rangka mendukung program pemerintah terkait percepatan vaksinasi di Indonesia.
Hari pertama vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk dosen dan tenaga kependidikan UAD Yogyakarta resmi dibuka Rektor UAD Dr Muchlas, MT, disaksikan Junaidy Heriyanto (ketua pelaksana), dr H Joko Murdiyanto, Sp.An, MPH (Ketua IDI DIY), Henny Aprita Rahayuningsih, Apt, M.Si (Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes DIY), dan KH Fathurrahman Kamal, Lc, MSi (BPH UAD Yogyakarta).
Seperti disampaikan Rektor UAD Yogyakarta, ada keterbatasan pada jumlah vaksin. “Maka, vaksinasi tidak dapat dilakukan dalam satu kali proses,” katanya.
Menurut Muchlas, nantinya setelah 1.300 dosen dan tenaga kependidikan selesai divaksinasi, maka pada September 2021 mendatang UAD akan melakukan perkuliahan secara luring dan daring.
Kegiatan vaksinasi tersebut, seperti disampaikan Dr Muchlas, MT, merupakan bagian dari upaya atau ikhtiar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. “Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kontribusi nyata UAD Yogyakarta untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 di DIY,” kata Muchlas.
Bagi Muchlas, sebanyak 800 orang masih menunggu. “Khususnya bagi pejabat struktural dan tenaga pelayanan publik,” kata Muchlas, yang menambahkan hal itu diprioritaskan bagi dosen dan tenaga kependidikan yang berusia 59 tahun ke atas.
Perguruan Tinggi di DIY, seperti disampaikan Henny Aprita, mulai melakukan vaksinasi secara bertahap. “Untuk tahap awal bagi lansia, pelayan publik, dengan ketersediaan vaksin dari pusat,” terang Henny Aprita.
Dikatakan Henny, UAD Yogyakarta sebetulnya mengajukan 1.300 vaksin. “Dan pihak Depkes baru bisa memprioritaskan 500 vaksin,” papar Henny yang menambahkan vaksinasi untuk pelayanan publik sudah mencapai 47,8 persen.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi dosen dan tenaga kependidikan UAD ini dipersiapkan secara matang agar aman dan bermanfaat.
“Masa pandemi Covid-19 menyadarkan manusia akan perlunya muhasabah diri,” kata KH Fathurrahman Kamal, Lc, MSi, anggota Badan Pembina Harian (BPH) UAD Yogyakarta.
Menurut Fathurrahman, di masa pandemi Covid-19 tentu bukan hal yang mudah dilewati seluruh manusia. “Inilah yang perlu disadari oleh manusia untuk selalu mawas diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” katanya. (Fan)