DIY akan Terima 17 Ribu Meter Kubik Oksigen

PEMERINTAH Daerah DIY akan menerima 17 ribu meter kubik oksigen cair untuk penanganan pasien Covid-19 DIY. Oksigen cair kiriman PT Samator Gas Industri ini dijadwalkan akan tiba Sabtu (26/06).

Kepala Dinas Kesehatan DIY drg. Pembajun Setyaningastutie mengatakan kebutuhan oksigen bagi pasien positif Covid-19 DIY semakin bertambah seiring adanya lonjakan jumlah kasus positif beberapa hari terakhir.

“Pemakaian meningkat hampir tiga kali lipatnya (di DIY),” kata Pembajun saat sesi konferensi pers secara daring, Jumat (25/06) siang.

Pembajun menambahkan Pemda DIY terus mengupayakan pasokan oksigen cair agar kebutuhan oksigen di RS Rujukan Covid-19 dapat tercukupi.

“Nggak usah 100 persen, minimal 80 persen dan yang diharapkan dari teman-teman rumah sakit adalah kontinuitas, seberapa pun nggak masalah. Tapi (pasokan) terus didistribusi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pembajun mengungkapkan bahwa antar rumah sakit pun bisa saling berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan gas yang ada. Misalnya jika ada RS yang stoknya menipis, bisa mendapat alokasi dari RS lain yang belum terlalu membutuhkan gas oksigen.

“Sehingga kontinuitas pasokan bisa dilakukan,” tambahnya. Sementara itu, Direktur Operasional PT Samator Gas Industri dan Aneka Gas Industri (GAI) Budi Susanto menuturkan bahwa oksigen cair direncanakan akan didatangkan Sabtu (26/06).

“Rencana besok pagi kita datangkan,” kata Budi pada kesempatan yang sama.

Sebelum didistribusikan, oksigen yang dibawa oleh kontainer akan tiba di salah satu depo milik PT Samator Gas Industri di Maguwohardjo, Sleman.

Selanjutnya, oksigen cair tersebut akan dipindahkan ke truk-truk berukuran kecil dan didistribusikan ke RS Rujukan.

“Kita datangkan dengan truk besar dan nantinya akan diimbangi dengan truk-truk kecil yang sudah standby di sana untuk mengatur pengirimannya,” katanya.

Terkait hal tersebut, diperlukan persiapan tambahan untuk memindahkan oksigen cair dari kontainer ke truk-truk tangki berukuran kecil dengan daya tampung 3.500-4.000 meter kubik.

Tak hanya itu, pemindahan dari kontainer besar ke truk kecil pun memerlukan persiapan. Seperti kebutuhan listrik untuk pompa oksigen, menyiapkan lahan untuk proses pemindahan ini, serta keperluan pembangunan hub baru agar bisa selalu memperpendek jarak dan waktu pengiriman.

“Di tempat tersebut harus ada listrik sekitar 20ribu watt,” jelas Budi.

Budi juga menyatakan bahwa suplai oksigen dari pabrik gas yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah, ke berbagai rumah sakit daerah cukup lancar.

Namun diakui kuantitasnya saat ini harus dikurangi agar pasokan bisa merata. Selama ini, selain dari Jakarta, kebutuhan DIY dan Jawa Tengah selalu disuplai dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

“Kondisi saat ini memang tidak ada yang tahu. Di Jateng Covid ini sudah merupakan puncak atau masih ada puncak-puncak yang lain, tetapi dalam arti kalau kondisi masih tetap seperti ini Insyaallah dalam minggu ini bisa teratasi. Walaupun kita bagi sedikit-sedikit sehingga tidak ada yang putus suplainya,” ujarnya.

Adapun saat ini PT Samator memiliki kemampuan produksi sekitar 50 ribu meter kubik gas oksigen tiap harinya. Di tengah lonjakan kasus positif, kebutuhan gas oksigen di Jawa Tengah dan DIY turut mengalami peningkatan signifikan mencapai 164 ribu meter kubik ribu tiap harinya.

“Kalau sebelum Covid-19, kebutuhannya sekitar 80-70 ribu meter kubik,” tutupnya. (sal/prov)

Exit mobile version