AL-QUR’AN di tangan para pendiri Muhammadiyah dan tokoh Muhammadiyah tidak hanya sekadar untaian wahyu Ilahi yang kita baca untuk mendapat ketenangan spiritual.
“Tetapi menjadi inspirasi menggerakkan untuk umat mencapai kemajuan,” kata Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam tabligh akbar di aula Masjid KH Sudja’ Komplek RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Tabligh akbar dalam rangka memeriahkan Milad ke-100 RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Milad ke-14 RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman, Selasa (14/2/2023), dihadiri Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping dr H Ahmad Faesol, Sp.Rad, MKes, MMR, Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dr H Mohammad Komarudin, Sp.A, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkab Sleman Mustadi, SSos, MM, Ketua PWM DIY Drs H Gita Danu Pranata, SE, MM, dan H Budi Setiawan, ST (BPH RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping).
“Di sinilah yang menjadi pembeda antara Qur’an yang dibaca oleh orang yang punya visi dan pandangan yang maju dengan Qur’an yang dibaca oleh mereka yang hanya mendapatkan pahala atau mengharapkan berkah dari membaca Al-Qur’an,” kata Abdul Mu’ti.
Dikatakan Mu’ti, kunci dari spirit Muhammadiyah dalam menggerakkan amal usahanya tidak dengan nyatroni (memusuhi), nyalahi (menyalahkan) dan ngrusuhi (berbuat kerusuhan).
“Silakan yang lain mendirikan, tetapi semangatnya tetap fastabiqul khairat,” kata Abdul Mu’ti, yang menerangkan KHA Dahlan telah memberikan contoh berkompetisi dengan tidak saling bermusuhan.
Dengan berbagai upaya yang dicetuskan oleh Kiai Haji Sudja’, telah diwujudkan secara nyata oleh Muhammadiyah, yakni pendirian rumah sakit, klinik kesehatan, panti asuhan.
“Landasan pemikiran Kiai Sudja’ inilah yang kemudian berlanjut menjadi dasar dan spirit bagi Muhammadiyah di dalam menjalankan amal usahanya,” ungkap Mu’ti, yang menambahkan salah satu spirit yang dijalankan ialah spirit bernafaskan Al-Qur’an.
Menurut Mu’ti, Al-Qur’an telah menjadikan sumber inspirasi dan referensi esensial bagi Muhammadiyah ketika hendak menjalankan amal usahanya.
Eksistensi kehadiran RS PKU Muhammadiyah berawal dari buah pemikiran Kiai Sudja’. “Di mana pada waktu itu, Kiai Sudja’ sempat ditertawakan dengan pemikiran mendirikan rumah sakit,” kelakar Mu’ti.
Selain rumah sakit, Kiai Sudja’ melahirkan pemikiran untuk mendirikan rumah miskin dan panti asuhan.
Sebelum menyampaikan tabligh akbar, Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmikan Logmart di Masjid KH Sudja’ Komplek RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Ke depan, kata Mu’ti, kehadirannya dapat memberdayakan ekonomi jamaah, memperkuat dan mengonsolidasikan sektor hilir serta hulu bisnis membangun kesadaran berbelanja di tempat sendiri. (Fan)