SIAPAUN pun rakyat Buru Selatan, provindi Maluku pasti berkeinginan memilih Calon Bupati-Wakil Bupati Buru Selatan yang nantinya menjadi Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan bukan yang kalah dalam Pilkada tanggal 9 Desember 2020 nanti.
Terkait itu, Lembaga Survey Media Riset Strategi Bedah Nusantara (MRSBN) telah merilis hasil surveynya terhadap Pilkada 4 Kabupaten di Maluku, termasuk Pilkada Kabupaten Buru Selatan.
Rilis hasil survey itu disampaikan langsung oleh Direktur MRSBN, Steve Palyama di Hotel Pasific, Soya Kecil, Kota Ambon, Jumat sore (04/12/2020).
Khusus untuk Kabupaten Buru Selatan yang akan melaksanakan Pilkada serentak pada tanggal 9 Desember 2020 dengan 47,076 pemilih yang tersebar di enam Kecamatan, ternyata pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Nomor Urut 1, Hadji Ali-Zainudin Booy (ANAK KAMPONG/AJAIB) yang paling diunggulkan dan dipilih masyarakat Buru Selatan untuk memimpin Kabupaten Buru Selatan 5 tahun kedepan.
Sedangkan, pasangan Abdurahman Soulisa-Elisa Ferianto Lesnusa (MANIS) harus puas di posisi kedua seperti nomor urutnya, begitu pun dengan pasangan Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliaser Selsily (SMS-GES) harus berada di posisi ketiga sesuai nomor urutnya.
“Sesuai hasil survey kami, untuk Pilkada Kabupaten Buru Selatan ternyata rakyat Buru Selatan paling mengunggulkan dan memilih pasangan AJAIB sebesar 31,95 persen,” kata Palyama.
Ia menjelaskan, hal itu sesuai survey yang dilakukan pihaknya selama bulan November 2020 dengan metode survey yang digunakan ialah multi stage random sampling.
“Sampel responden sebanyak 700 sampel, kemudian instrumen yang digunakan ialah kuesioner, wawancara dilakukan secara tatap muka, tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of eror kurang lebih 5 persen,” jelasnya.
Survey itu berdasarkan demografi Jenis kelamin, Agama dan Kecamatan. Untuk jenis kelamin laki-laki (52,83 persen), Perempuan (47,27 persen). Sedangkan untuk Agama, Islam (74,19 persen), Protestan (22,03 persen) dan lainnya (3,78 persen).
Sedangkan untuk Kecamatan, Kecamatan Namrole (23,75 persen), Waesama (20,76 persen), Ambalau (13,27 persen), Kepala Madan (17,00 persen), Leksula (20,07 persen), Fena Fafan (5,16 persen).
Lanjutnya, saat ditanya seandainya Pilkada Kabupaten Buru Selatan dilaksanakan hari ini. Dari pasangan Calon berikut, mana yang Bapak/Ibu pilih untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan? Yang menjawab memilih pasangan AJAIB sebesar 31,95 persen, pasangan MANIS 30,89 persen, pasangan SMS-GES 27,38 persen dan tidak tahu/tidak jawab 9,78 persen.
Katanya lagi, kemenangan AJAIB terlihat di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Waesama (33,23 persen), Kecamatan Ambalau (46,97 persen) dan Kecamatan Kepala Madan (49,87 persen). Sedangkan kemenangan pasangan MANIS hanya terjadi di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Leksula sebesar (44,31 persen) dan Kecamatan Fena Fafan (40,82 persen). Mirisnya, pasangan SMS-GES hanya menang di Kecamatan Namrole dengan angka yang tidak signifikan, yakni hanya (30,98 persen).
Menurutnya, untuk tingkat pengenalan terhadap AJAIB sebesar 90,48 persen dan kesukaan sebesar 71,88 persen, tingkat pengenalan terhadap MANIS sebesar 90,16 persen dan kesukaan 70,55 persen. Sementara tingkat pengenalan terhadap SMS- GES memang yang paling tinggi yakni 95,61 persen, namun sayangnya tingkat kesukaan berada diangka paling bawa dari pasangan AJAIB dan MANIS, yakni hanya 60,33 persen.
Ia pun menjelaskan, tingkat kerawanan Politik Uang di Pilkada Bursel masih cukup tinggi. Sebab, ketika ditanya menurut Bapak/Ibu tingkat kerawanan Politik Uang (Money Politic) masih bisa dibenarkan di Pilkada Kabupaten Buru Selatan? Yang menjawab bisa dibenarkan sebesar 26,11 persen, tidak bisa dibenarkan 66,47 persen dan tidak tahu/tidak jawab 7,42 persen.
Tambahnya, saat ditanya menurut Bapak/Ibu seberapa besar akan terjadi rawan konflik dalam Pilkada Kabupaten Buru Selatan? yang menjawab rawan sebesar 35,14 persen, tidak rawan 56,40 persen dan tidak tahu/tidak jawab 8,46 persen.
“Sedangkan ketika ditanya menurut Bapak/Ibu seberapa besar akan terjadi rawan manipulasi data dalam Pilkada Kabupaten Buru Selatan? Yang menjawab rawan sebesar 38,04 persen, tidak rawan 52,17 persen, tidak tahu/tidak jawab 9,79 persen,” ucapnya.
Disisi yang lain, partisipasi Pilkada belumlah signifikan, sebab yang menjawab selalu ikut memilih dalam setiap Pilkada hanya sebesar 71,26 persen, kadang-kadang ikut 15,44 persen, biasanya tidak ikut memilih 6,50 persen, tidak pernah ikut memilih 1,81 persen, belum pernah ikut karena belum punya hak pilih 0,71 persen dan tidak tahu/tidak jawab 4,28 persen.
Tak hanya itu, rilis MRSBN pun mengungkapkan fakta mengejutkan, bahwa politik identitas masih dominan sebagai rujukan pemilih di Kabupaten Buru Selatan. Dimana, alasan utama dalam menentukan pilihan di Pilkada Buru Selatan turut dipengaruhi oleh kesamaan suku dan jazirah sebesar 31,44 persen, agama 20,63 persen, kinerja, prestasi dan rekam jejak 17,41 persen, kesamaan ideologi politik 15,99 persen dan lainnya 14,53 persen.
“Dari hasil survey tersebut menempatkan pasangan AJAIB sebagai pemenang, unggul dalam keterpilihan diikuti oleh pasangan MANIS pada posisi kedua dan pasangan SMS-GES pada posisi ketiga. Namun mengingat Undecided Voters yang masih cukup besar dan margin eror 5 persen, maka kemungkinan perubahan posisi pada hari H masih terbuka secara dinamis,” jelasnya.
Katanya lagi, dengan angka 26,11 persen yang terbuka terhadap money politik, maka kewaspadaan terhadap tindakan praktis dapat mengurangi pergeseran elektabilitas yang tidak normal.
“Kerawanan konflik dan manipulasi data menjadi perhatian serius untuk pelaksanaan Pilkada yang damai dan bersih,” paparnya.
Hasil survey ini pun memberikan gambaran bahwa segmentasi atau politik identitas masih ditemukan cukup dominan pada Pilkada Kabupaten Buru Selatan sebesar 52,07 persen.
Untuk diketahui MRSBN sebelumnya juga pernah melalukan survey pada Pilpres Tahun 2019 yang memenangkan Presiden-Wakil Presiden, Jokowi-Ma’ruf Amin dan Pilkada Kota Ambon Tahun 2017 yang memenangkan Walikota-Wakil Walikota Ambon, Richard Louhenapessy-Syarif Handler. (elvi/das)