POSKO Tarumini Humanitarian Centre di Gang Nangka No 27M Sanggrahan, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, diresmikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Gita Danupranata, SE, MM, pada Senin sore (13/2/2023) didampingi Ketua MDMC PP Muhammadiyah H Budi Setiawan, ST, Arif Jamali Muis (Wakil Ketua LPB PP Muhammadiyah), H Isnawan (Wakil Ketua PWM DIY), Purwadi (Ketua MDMC DIY).
Nantinya di tempat ini sebagai gudang untuk kemanusiaan, siaga kebencanaan, pelatihan, diklat dan kegiatan kemasyarakatan yang diadakan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Di tempat ini dilengkapi dua pendopo, dapur umum dan gudang. Ke depan, di atas tanah wakaf dari Dra Tarumini — simpatisan Muhammadiyah — seluas 600 meter persegi yang berada di tengah-tengah perkampungan akan menjadi koneksi antarrelawan dan menampung para relawan yang transit untuk kepentingan kemanusiaan.
Pembangunan dimulai sejak Maret 2022 menghabiskan dana sebesar Rp 364 juta dari para donatur yang menyumbang melalui Lazismu PWM DIY.
Sejak berdirinya Muhammadiyah tidak pernah berhenti dari kegiatan kemanusiaan. “Khususnya kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang tidak ada batasannya,” kata Budi Setiawan.
Menurut Budi, kegiatan yang bersifat kemanusiaan dapat bekerja sama dengan lembaga yang ada di daerah sehingga bersimbiosis mutualisme.
Diterangkan Budi, sebanyak 23 orang anggota Emergency Medical Team (EMT) — dalam koordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) — telah diberangkatkan pada 13 Februari 2023 ke Turkiye dan Suriah dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Mereka berangkat dalam skema 152 personil Tim Kemanusiaan Indonesia (Tim INA-EMT) untuk respon gempa Turkiye dan Suriah yang terdiri dari Tim Kesehatan Polri (17 personil), Tim Kesehatan TNI (17 personil), Tim EMT Kemenkes, BNPB, organisasi profesi dan organisasi masyarakat dalam INA-EMT.
Tim INA-EMT ini sendiri akan mendirikan rumah sakit lapangan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turkiye. Mereka menyusul 47 personil dari Tim Basarnas (INASAR/MUSAR) yang berangkat menuju Turki lebih awal menggunakan pesawat Boeing B737-400 dan C-130 Hercules milik TNI AU.
Dalam misi ini, Tim EMT Muhammadiyah membawa logistik tim seberat 5 ton, baik logistik medis maupun nonmedis sebagai pendukung operasional layanan medis di lapangan. Dukungan operasional tim EMT ini juga didapatkan dari dana masyarakat Indonesia yang dihimpun melalui Lazismu, di mana Lazismu juga mendukung program tanggap darurat yang dikelola oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turkiye. (Fan)