DALAM mengemban amanah sebagai guru profesional harus dapat mengubah suasana kelas menjadi dinamis dan menyenangkan agar memberikan harapan terselenggara pendidikan dan pembelajaran yang efektif.
Hal tersebut disampaikan Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, dalam pelepasan lulusan PPG dalam Jabatan Kategori 2 dan Eks PLPG Tahun 2022 yang diikuti 702 lulusan di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama UAD Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Sabtu (25/2/2023).
Sebanyak 294 orang peserta mengikuti secara luring dan 408 orang peserta mengikuti secara daring.
Pada kesempatan itu Rektor UAD menyapa peserta pelepasan yang mengikuti secara online melalui Zoom Meeting.
Secara simbolis Rektor UAD serahkan sertifikat pendidik kepada lulusan yang hadir secara luring, dilanjutkan pembacaan sumpah profesi guru oleh Vikri Rahmatullah (lulusan PPG Bidang Studi Bimbingan dan Konseling).
Hadir Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan Drs Parjiman, MAg, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Dr Norma Sari, SH, MH, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Gatot Sugiharto, SH, MH.
Ada pula Kepala BAA UAD Dr Apt Wahyu Widyaningsih, M.Si, Wakil Dekan FKIP Bidang AIK, Kemahasiswaan dan Akademik Dr Suyatno, M.Pd.I, Wakil Dekan FKIP Bidang SDM, Kehartabendaan dan Administrasi Umum Dr Ani Susanti, M.Pd.BI, Ketua Senat FKIP Dr Hendro Widodo, M.Pd, Kaprodi PPG Dr Trikinasih Handayani, MSi dan Dr Sri Hartini, MPd (Kaprodi PPG 2019-2022) serta Kaprodi di FKIP UAD.
Disampaikan Muchlas, sebagai guru profesional seyogyanya dapat memberikan perbedaan yang signifikan dalam mengubah situasi kelas. “Dengan guru terus belajar agar menjadi guru pembelajar,” kata Muchlas.
Dikatakan Muchlas, karakteristik dasar siswa didik sekarang berubah menjadi digital native. “Hal ini menjadi tantangan yang besar,” tandas Muchlas.
Oleh karena itu, diperlukan adaptasi diri guru untuk long life learning. “Belajar sepanjang hayat,” paparnya.
Di sisi lain, lanjut Muchlas, disrupsi teknologi tidak hanya di level pembelajaran. “Namun masuk le level filosofi pendidikan,” kata Muchlas.
Selain memperdalam literasi digital, guru juga memiliki tanggung jawab menjaga budi pekerti dan adab siswa didik.
“Adaptasi terhadap diri sendiri dengan upgrade ilmu dan keterampilan menjadi hal penting dalam mengemban amanah itu,” kata Muchlas.
Diharapkan, alumni PPG UAD dapat menjaga almamater dengan melaksanakan profesi guru dan terus menjadi contoh yang baik. “Yaitu memberikan contoh kerja yang progresif penuh inisiatif dan menjadi pioner,” kata Muchlas.
Dikatakan Muchlas, proses internalisasi perkuliahan PPG menjadi kuat sebagai guru profesional dan menjadi sarana perubahan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Disampaikan Dr Suyatno, MPd.I yang mewakili Dekan FKIP UAD, saat ini pentingnya guru dalam pendidikan. Strategi pembelajaran lebih penting daripada materi. Tapi, guru lebih penting daripada strategi pembelajaran dan yang lebih penting adalah ruhnya guru, jiwanya guru,” kata Suyatno.
Walaupun kuliah pendidikan profesi guru sudah selesai, kata Suyatno, tapi belajar tidak boleh berhenti. “Dikarenakan perubahan yang sangat dinamis, siswa berubah sedemikian rupa, maka guru harus tetap belajar,” ujar Suyatno.
Mendapatkan ilmu yang tak ternilai saat proses pendidikan PPG diakui Efriana Metrawati (PGPAUD). “Diharapkan dalam mengemban sebagai guru dapat mendidik siswa menjadi beriman, berilmu dan berakhlak mulia,” kata Elfriana Metrawati.
Sehingga dapat terus berkarya untuk melanjutkan memajukan pendidikan Indonesia. “Guru sebagai pendidik untuk Indonesia,” tandasnya.
Di sisi lain Siti Famuji (Bidang Studi PGSD) menyampaikan, selama proses pendidikan PPG mendapatkan layanan yang baik dari dosen maupun admin LMS. “Selama proses pendidikan PPG bisa melakukan saling sharing dengan teman seangkatan,” kata Siti Famuji. (Fan)