DESA Wisata Sumberbulu yang terletak di Desa Pendem Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, masuk dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Kemenparekraf RI. Selain menawarkan paket wisata, pemberdayaan masyarakat dan keaeifan lokal menjadi unggulan.
Manajer Desa Wisata Sumberbulu, Titin Riyadiningsih menyampaikan, Desa Wisata Sumberbulu mengusung konsep memberdayakan masyarakat sekitar, baik dari kalangan karang taruna, petani, dan pelaku UMKM.
“Di sini kan tidak punya potensi wisata alamnya, hanya ada pertanian dan sendang (mata air). Jadi, konsep yang kita bawa adalah pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan, melalui peran masyarakat sejak dirintis 2017 lalu, Desa Wisata Sumberbulu mulai pendataan, pemetaan, dan pengembangan. Hingga saat ini sudah ada tiga paket wisata yang disajikan.
Paket Sumberbulu Experience, di dalamnya ada wisata edukasi, baik pertanian organik, biogas, kerajinan, cooking class dan pembuatan jamu tradisional. Kemudian ada paket Sumberbulu Adventure Etnic, yang berisi kesenian seperti lesung, reog dan tari. Serta ada paket Sumberbulu Adventure Journey dan outbound serta training.
“Kalau di tempat kita tidak ada objek wisata. Objek kita adalah masyarakat. Kearifan lokal, kegotongroyongan, keramahtamahan masyarakat, dan ilmu pengetahuan yang ditawarkan ke khalayak luar,” jelas Titin.
Di Desa Wisata Sumberbulu, imbuhnya, ada 48 homestay dan area camping ground yang cukup luas yakni 1,5 hektare. Bahkan di wilayah tersebut juga ada beberapa sumber mata air, seperti sendang pancuran dan sendang bulu.
“Kami juga bekerja sama dengan komunitas jeep,” tuturnya.
Selain itu, Desa Wisata Sumberbulu juga memiliki kegiatan budaya yang dikemas dalam bentuk festival. Kegiatan itu rutin digelar secara tahunan.
“Ya ada juga festival-festival, salah satunya hari ulang tahun Desa Wisata,” paparnya.
Christin, pembina Sanggar Tari Anak Negeri Desa Wisata Sumberbulu menuturkan, keberadaan desa wisata perlu didukung dengan potensi-potensi yang ada, termasuk sumberdaya manusia.
“Sumberdaya manusia yang ada terutama anak, juga perlu berperan dalam pengembangan desa wisata. Salah satunya lewat kesenian,” ungkapnya.
Sejauh ini, sanggar tari miliknya sudah menguasai empat tari kreasi. Bisanya, tarian tersebut dipentaskan untuk menyambut tamu dan wisatawan. Dan juga meramaikan festival-festival di desanya.
“Ada sekitar empat tari kreasi. Salah satunya tari tampah. Ini untuk menghibur para wisatawan dan juga main di acara festival,” tandasnya.
Diketahui, ada enam desa wisata di Jawa Tengah yang masuk 50 besar dalam ajang yang digelar Kemenparekraf kali ini. Yakni Desa Wisata Dieng Kulon Kabupaten Banjarnegara, Desa Wisata Sangiran Kabupaten Sragen, Desa Wisata Pandanrejo Kabupaten Purowerjo. Ada pula Desa Wisata Cikakak Kabupaten Banyumas, dan Desa Wisata Sumberbulu Kabupaten Karanganyar. (jtg/cil)
Discussion about this post