Caleg Perindo di Kalsel Ngaku Kehilangan Ribuan Suara

Ilustrasi penghitungan surat suara saat Pemilu. @ foto Int

DUGAAN Pemilu curang tidak hanya menjelang pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan sekali yang dilakukan oleh oknum calon legislatif. Dimana kecurangan yang masif terjadi adalah maraknya money politik atau menyogok pemilih untuk mencoblos dirinya, namun kecurangan itu tidak hanya menjelang pencoblosan, kecurangan juga terjadi di saat berakhirnya pencoblosan yaitu dimasa penghitungan suara, dimana kecurangan itu terjadi, raibnya suara yang sudah  terinput di Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan adalah indikasi permainan penyelenggara Pemilu yaitu KPU.

Hal demikian disampaikan salah satu calon legislatif DPR-RI dari Partai Perindo daerah pemilihan Kalimantan Selatan I, Gajali Rahman.

“Suara Partai Perindo ribuan yang hilang, begitu juga dengan suara kami para calon legislatif DPR-RI,” kata Caleg DPR-RI Partai Perindo Dapil Kalsel 1 dengan nomor urut 4 Gajali Rahman, kepada wartawan, Jum’at (16/02/2024).

Menurut Paman Jali, panggilan akrabnya menyebutkan, Versi: 15 Feb 2024 22:41:00 Progres: 343 dari 7492 TPS (4.58%) suara HABIB ASPIHANI IDERIS, S.A.P., S.H., M.H. sebanyak 2.844 suara; ANJAR SUSANTO, S.Sos. sebanyak 1.802 suara; LENI RAHAYU, S.E. sebanyak 1.793 suara; GAJALI RAHMAN sebanyak 1.691 suara; YULITA INTAN SARI 1.814 suara; dan MISLAWATI, S.H. sebanyak 1.986 suara.

“Suara hasil input itu mustahil dapat berkurang, angka itu terus naik seiring persentase dari hasil penghitungan dan input dari pihak PPS dan KPU,” ujar Paman Jali.

Anehnya saat kami cek kembali ke link KPU RI, (red Jum’at, 16 Februari 2024) saat ini, ternyata suara kami anjlok sekali dengan angka tidak masuk akal pada Versi: 16 Feb 2024 11:01:39 Progres 667 dari 7492 TPS yang baru terhitung 8,90%.

“Itu HABIB ASPIHANI IDERIS, S.A.P., S.H., M.H. mendapatkan suara 2.225; dari asalnya 2.844 suara; ANJAR SUSANTO, S.Sos. 120 dari 1.802 suara; LENI RAHAYU, S.E. mendapatkan 955 suara dari 1.793 suara; saya sendiri GAJALI RAHMAN hanya mendapatkan 898 suara dari sebelumnya 1.691 suara; YULITA INTAN SARI hanya 950 dari 1.814 suara dan MISLAWATI, S.H. hanya mendapatkan suara 1.032 dari asal sebelumnya mendapatkan 1.986 suara. Rata-rata suara kami para Caleg DPR-RI Partai Perindo Kalsel 1 hilang di atas 1000 suara. Permainan apa ini?” Tanya Paman Jali balik sambil menunjukkan raut muka kesal.

Caleg DPR-RI Partai Perindo Nomor Urut 1, Habib Aspihani Ideris, S.AP, SH, MH menyatakan, sepertinya pemilu tahun 2024 tersebut merupakan pemilu terburuk sepanjang sejarah.

“Ya, Pemilu tahun ini merupakan pesta demokrasi paling buruk sepanjang sejarah. Karena kecurangan terjadi masif dimana-mana, bahkan kecurangan ini sepertinya sudah terkondisikan dan berkesinambungan,” kata Aspihani menyebutkan, saat di wawancarai wartawan seusai Sholat Jum’at (16/02/2024).

Padahal, kata Aspihani Pasal 3, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan, ada 11 prinsip penyelenggara pemilu, antara lain mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien.

“Sepertinya semua ini bertolak belakang dengan tuntutan Undang-undang, coba kita lihat kebelang, disaat kami memasang spanduk, baliho, belum berumur tiga hari memasangnya, spanduk dan baliho itu sudah lebih 50% raib bak ditelan bumi. Sehari menjelang pemilu sampai pagi dihari pencoblosan, sejumlah oknum Caleg partai besar terang-terangan money politik. Dimana panwaslu saat itu, apa yang mereka kerjakan?,” tanya balik Aspihani sambil tersenyum kecil.

Padahal, kata Aspihani Undangan-Undang mengatur, money politik itu di pidana dan secara hukum Islam, baik yang menyogok maupun yang di sogok keduanya neraka,” tegasnya.

Intinya, kata Aspihani asas pemilu yang menegaskan berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil itu hanya bualan semata dan hanya berupa tertulis belaka. (daf/asp)

Exit mobile version