Budidaya Ikan Lele dalam Ember dan Akuaponik

SEBANYAK 9 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 86 Unit II A.3 Dusun Babadan Kauman, Kelurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, ajak warga masyarakat untuk membudidayakan ikan lele dalam ember sekaligus budidaya tanaman kangkung (akuaponik).

Kepada warga dan ibu-ibu RT 25 serta jamaah Masjid Ad-Darajat Banguntapan, Bantul, pada 8 Maret 2023 lalu di halaman Kelompok Wanita Tani (KWT), mahasiswa KKN UAD menyampaikan bahwa membudidayakan ikan tidak harus memiliki lahan yang luas.

Tapi budidaya ikan bisa pada ember, yang merupakan teknik pengembangan dari akuaponik. “Di mana ikan dan tanaman dipelihara secara bersama-sama dalam satu tempat atau wadah,” terang Jauzi Fikri Pahlevi selaku Ketua KKN Unit II A.3 Dusun Babadan.

Sedangkan akuaponik merupakan sistem budidaya yang mengintegrasikan kegiatan budidaya perikanan dengan tanaman sebagai solusi kegiatan perikanan dan pertanian di lahan yang sempit.

Dijelaskan Jauzi, teknologi ini dapat dikembangkan bersama dengan teknologi akuaponik. Sehingga dapat menjadi pemasukan kebutuhan protein hewani dan nabati dalam satu siklus produksi yang sama dan bermanfaat juga bagi warga.

“Karena tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak membutuhkan modal yang banyak, mudah dirawat dan dapat dijadikan ide berbisnis,” ungkap Jauzi.

Seperti disampaikan Sucipto, M.Pd.BI, PhD selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), pemilihan pembudidayaan ikan lele dalam ember dan budidaya tanaman kangkung atau akuaponik ini didasarkan atas keputusan bersama KKN Alternatif Periode 86 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II A.3.

“Hal ini karena metode membudidayakan ikan dalam ember dan membudidayakan kangkung atau akuaponik sangat mudah diterapkan masyarakat,” kata Sucipto.

Kemudian, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk membantu warga yang ingin membudidayakan ikan dan ingin membudidayakan tanaman dengan metode tersebut. “Karena dinilai efektif, praktis dan mudah,” tandas Sucipto.

Warga RT 25 Ad-Darajat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan membudidayakan ikan lele dalam ember dan membudidayakan tanaman kangkung atau akuaponik tersebut.

Disampaikan Galuh Putri selaku pemateri dan anggota KKN Alternatif Periode 86 Unit II A.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Prodi Biologi angkatan 2019, metode membudidayakan ikan lele dalam ember dan membudidayakan tanaman kangkung atau akuaponik merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan semua orang.

“Karena alat dan bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan, tidak mengeluarkan biaya yang banyak, dan dapat menggunakan barang bekas,” kata Galuh Putri.

Tidak hanya itu. Galuh Putri juga menjelaskan lebih rinci terkait bagaimana proses pembuatan budidaya ikan lele dalam ember dan budidaya tanaman kangkung atau akuaponik.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya proses budidaya ikan dalam ember dan budidaya tanaman sayuran atau akuaponik dapat menjadi pemasuk kebutuhan hewani dan nabati dalam satu siklus produksi yang sama dan ikan dan tanaman sayuran yang dibudidaya secara bersamaan akan membantu memenuhi gizi tubuh manusia juga.

Dari kegiatan membudidayakan ikan lele dalam ember dan membudidayakan tanaman kangkung atau akuaponik di halaman Kelompok Wanita Tani RT 25 Ad-Darajat, warga sangat senang dan antusias. “Karena untuk membudidaya ikan tidak harus memerlukan lahan yang luas dan modal yang banyak,” ungkap Anna.

Sebelumnya sudah ada kegiatan serupa, namun materi dan penjelasannya kurang komplit. “Jadi membudidaya ikan lele dalam ember dan membudidaya tanaman kangkung atau akuaponik tersebut tidak diterapkan oleh warga,” kata Anna. (Fan)

Exit mobile version