TIGA dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dikukuhkan sebagai Guru Besar: Prof Dr Ir Imam Riadi, M.Kom (Bidang Ilmu Sistem Informasi), Prof. Dr. Dra. apt. Nanik Sulistyati, M.Si (Bidang Ilmu Farmasi), Prof. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D (Bidang Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen dan Kendali).
Mereka dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat di Amphitarium Kampus 4 UAD Jl. Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Senin (4/12/2023), dibuka Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. (Ketua Senat UAD).
Hadir dalam kesempatan itu Dewan Pakar Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah Prof. Dr. Chairil Anwar, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M, Wakil Rektor UAD, Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., Kepala Unit Kerja di lingkungan UAD, Dekan dan Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi UAD.
Ketua Senat UAD, Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T., mengatakan, bertambahnya guru besar tersebut merupakan bagian penting bagi kemajuan UAD. “Terutama untuk mendukung visi UAD dalam memberikan kemanfaatan yang lebih luas kepada umat manusia,” ungkap Dwi Sulisworo.
Pada kesempatan itu Imam Riadi sampaikan pidato “Peran Cyber Security dalam Peningkatan Keamanan Sistem Informasi untuk Kemaslahatan Umat”.
Nanik Sulistyati sampaikan pidato berjudul “Pendekatan Eksplorasi Antibiotik Baru dari Sumber Mikroorganisme”.
Tole Sutikno menyampaikan pidato berjudul “Teknologi Transportasi Listrik Masa Depan Berbasis Kendali Vektor dan Artificial Intelligence (AI)”.
Saat ini UAD telah memiliki 37 guru besar terdiri dari 17 Guru Besar NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus) dan 20 Guru Besar yang lahir dari UAD, salah satunya telah meninggal dunia.
“Ke depan kami akan mempersiapkan 10 Guru Besar baru yang diharapkan dapat menggenapkan total 148 Guru Besar pada 2027 nanti,” kata Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. yang bangga dengan tambahan tiga guru besar dari berbagai bidang ilmu.
UAD mengupayakan program percepatan Guru Besar dan Lektor Kepala. “Hal tersebut agar dapat memenuhi target yang telah ditetapkan,” tandas Muchlas.
Kepada ketiga Guru Besar itu, Rektor UAD berharap untuk senantiasa menyematkan spirit untuk menjaga dengan baik marwah akademik di lingkungan UAD.
Tiga guru besar itu diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi UAD dan Muhammadiyah, tapi juga bagi bangsa dan negara. Terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Guru Besar yang dikukuhkan UAD sudah memenuhi relevansi dalam konteks era yang semakin kompleks dan dinamis. “Ketiga guru besar itu telah menjadi pioner dalam bidangnya masing-masing,” kata PLT. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V DIY Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D.
Selain itu, lanjut Aris Junaidi, juga membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam dan penemuan-penemuan yang menginspirasi semuanya. (Fan)
Discussion about this post