NAMANYA Mugiyanto. Anak dari Muali ini, sejak kecil – saat masih SD – sudah bercita-cita jadi tentara. Makanya, ia termasuk orang yang disiplin.
“Menjadi seorang prajurit TNI AD menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya,” ungkap Serda Mugiyanto, yang menambahkan keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi dirinya untuk berkarya dan berprestasi.
Anggota Babinsa Kodim 0705/Magelang, yang kehilangan kaki kanan akibat ranjau darat di Ambon (1998) tersebut, kini menjadi petani kelengkeng yang sukses di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. “Meski hanya memiliki satu kaki, tapi saya bisa berdiri di atas kaki sendiri,” kelakarnya.
Awalnya, pada 2004 ia kursus di Pusrehab Kemhan. Setelah itu diterjunkan ke lapangan dengan pulang ke kesatuannya. “Saya lantas mengaplikasikan untuk menanam berbagai tanaman buah,” ungkapnya.
Ia menolak menyerah untuk berjuang. Dengan keterbatasan fisik, ia mencari cara untuk tetap bisa produktif. Akhirnya, Mugiyanto menjatuhkan pilihannya pada kelengkeng kateki dan sukses.
“Petani bukanlah profesi dengan penghasilan yang rendah, justru bisa meraup keuntungan tinggi,” jelas Mugiyanto.
Memang, sebelum musibah itu terjadi, ia suka dengan dunia pertanian. “Saya seperti merasa hidup kembali setelah keterpurukan yang menimpa saya,” terangnya.
Untuk menyalurkan minatnya tersebut, Mugiyanto menyewa lahan milik desa seluas 1,2 hektare dan menanaminya dengan 250 pohon kelengkeng kateki pada 2014 lalu. “Kelengkeng ini berkualitas unggul dan sudah terdaftar di Kementerian Pertanian RI,” ungkapnya.
Kelengkeng itu, terang Mugiyanto, juga bisa tumbuh kapan saja. “Tanpa mengenal musim,” tandasnya.
Selain itu, buahnya relatif besar antara 15,9 hingga 20,7 gram per buah. Daging buahnya juga tebal. Bertekstur kering dan renyah serta kandungan airnya yang rendah
Memiliki kisah yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa lantas mengunjunginya dan memberi “hadiah” padanya berupa kenaikan pangkat dari Tamtama menjadi Sersan Dua. Sebelumnya, sempat mengenalkan Serda Mugiyanto kepada Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
“Dengan segala keterbatasannya, Mugianto telah menjadi lilin kecil bagi masyarakat sekitarnya,” ungkap Jenderal Andika Perkasa.
Menggunakan kaki palsu, ia selalu menengok kebun kelengkengnya. Juga membantu petani dan masyarakat di sekelilingnya setelah sukses membudidayakan kelengkeng sejak 2015.
Kementerian Pertanian RI pun memberi tugas padanya untuk membina dan memberikan pengetahuan soal tanaman kelengkeng kateki ke seluruh Indonesia. Karena keuletannya, ia menjadi pengusaha sukses. (Fan)