SETIAP kaum Hawa terlahir dengan satu pasang payudara di dada sisi kanan dan kiri. Walau keduanya terlihat sama, banyak wanita yang menyadari bahwa payudara mereka beda sebelah. Sebenarnya, normalkah bila bentuk payudara beda sebelah?
Antara sisi kanan dan kiri, bentuk payudara bisa berbeda, baik itu dari segi ukuran, bentuk dan diameter puting, posisi puting, atau tekstur kulitnya. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain bawaan lahir, kadar lemak tubuh, jumlah dan isi kelenjar susu, tingkat hormon, atau penyakit tertentu.
Bentuk Payudara Beda Sebelah Umumnya Normal
Payudara yang berbeda bentuk atau besar sebelah umumnya merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Apalagi, seperti dikutip Inilah Jogja dari alodokter.com Kamis 25/2/2021 jika ini memang sudah terjadi sejak kecil dan tidak ada keluhan lain yang menyertainya.
Begitu juga dengan bentuk puting yang berbeda kiri dan kanan. Salah satu puting bisa saja datar atau melekuk ke dalam, sementara puting lainnya menonjol seperti pada umumnya.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan ukuran dan bentuk payudara beda sebelah, antara lain faktor genetik, trauma pada payudara, perubahan hormon saat menstruasi atau hamil, hingga kebiasaan lebih banyak menyusui pada satu sisi saja.
Selain itu, perbedaan payudara sebelah juga bisa disebabkan oleh kelainan perkembangan payudara pada saat pubertas, seperti:
Hypoplastic breasts atau payudara hipoplastik, yaitu ketika jaringan di payudara tidak berkembang sempurna selama masa pubertas
Juvenile hypertrophy, yaitu ketika salah satu payudara mengalami pertumbuhan yang jauh lebih cepat daripada sebelahnya.
Meski begitu, umumnya kelainan ini tidak menyebabkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan atau penanganan tertentu.
Ciri Payudara Beda Sebelah yang Tidak Normal
Jika perbedaan pada payudara terjadi secara tiba-tiba dan drastis, kamu perlu mencurigainya sebagai suatu kelainan. Ada beberapa ciri payudara beda sebelah yang perlu kamu waspadai, yaitu dalam hal:
1. Ukuran
Perbedaan payudara yang tidak normal dapat dilihat dari ukurannya yang sangat berbeda antara sisi kanan dan kiri. Hal ini bisa disebabkan oleh atypical duct hyperplasia (ADH), yakni kondisi ketika kelenjar susu tumbuh lebih banyak daripada normalnya.
ADH tidak bersifat kanker, tapi kondisi ini berpotensi lebih besar untuk menjadi kanker. Ukuran payudara yang sangat berbeda antara kanan dan kiri juga bisa menjadi tanda adanya kanker payudara, khususnya jika disertai rasa sakit.
2. Posisi puting
Idealnya posisi puting terletak di bagian tengah payudara dan berada dalam 1 garis lurus dengan puting payudara sebelahnya. Posisi puting juga akan tetap sejajar walaupun posisi payudara mengangkat atau menurun. Akan tetapi, kelainan pada payudara dapat membuat puting kiri dan kanan jadi tidak sejajar.
3. Kulit
Kulit payudara semestinya halus dan kenyal seperti kulit di bagian tubuh lain pada umumnya. Jika terjadi perubahan pada salah satu kulit payudara, misalnya teksturnya menjadi kasar seperti kulit jeruk, menebal, kemerahan, panas saat disentuh, atau bahkan membentuk luka, kemungkinan ada kelainan pada payudara tersebut.
4. Tekstur
Payudara yang normal umumnya memiliki tekstur yang kenyal ketika dipijat. Jika tekstur payudara terasa berbeda sebelah, misalnya salah satu terasa lebih keras atau memiliki benjolan, kemungkinan perbedaan tersebut terjadi karena suatu penyakit.
Jadi, bila selama ini memang ukuran dan bentuk kedua payudaramu sedikit berbeda, kamu tidak perlu panik. Sebenarnya banyak wanita yang mengalami kondisi serupa, kok. Namun, jika perubahan bentuk dan ukuran pada kedua payudara sangat berbeda, kamu perlu waspada.
Terkadang perubahan ini memang tidak terasa dan baru disadari ketika sudah ada keluhan atau sudah terlalu kentara. Jadi, penting bagi kamu untuk selalu melakukan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri supaya tahu jika ada perubahan yang terjadi pada payudaramu.
Jika kamu merasa bentuk payudara beda sebelah dan menemukan sesuatu yang mencurigakan saat SADARI, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti mamografi atau USG payudara, untuk memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai bila memang diperlukan. (fin/Lia)