DISELENGGARAKANNYA Indonesia Young Pharmacists Group (IYPG) Munas dan Summit 2022 pada 25-27 November 2022 di Jakarta, perwakilan IYPG Daerah DIY mengutus apt. Mexsi Mutia Rissa, M.Farm (Ketua IYPG PD DIY) dan apt. Chintiya Gilang G., S.Farm untuk mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
Kali ini, apoteker muda DIY jadi pemenang IYPG Award 2022 dan apt. Mexsi Mutia Rissa, M.Farm (Dosen Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta) meraih IYPG Award 2022.
Penilaian IYPG Award — di antaranya Most Inspiring Local Heroes Indonesian Young Pharmacists Group (IYPG) Summit 2022 — tujuan umum menginspirasi dan memberdayakan apoteker muda di Indonesia untuk berkontribusi aktif profesi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran dan keberadaan apoteker.
Juga mengangkat sisi lain apoteker, yaitu apoteker yang memiliki passion dan bekerja di bidang non-kefarmasian, namun banyak membawa semangat perubahan, pengetahuan dan manfaat untuk lingkungan sekitar.
Tak kalah menariknya melahirkan apoteker-apoteker muda yang kreatif, inovatif, inspiratif. “Seorang pemimpin yang membawa semangat positif dalam perubahan dan memiliki kontribusi tinggi di lingkungan masyarakat, baik di bidang kefarmasian maupun bidang lainnya,” terang apt. Mexsi Mutia Rissa, M.Farm, Ketua IYPG PD DIY, Senin (28/11/2022).
Tujuan khusus IYPG Award — khususnya “Most Inspiring Local Heroes” — adalah untuk memberikan penghargaan kepada individu apoteker muda yang berkontribusi aktif kepada masyarakat di bidang kefarmasian maupun non-kefarmasian. Dan mencakup salah satu peran apoteker dalam 10 stars of pharmacist.
“Pemenang local heroes periode 2021-2022 sebanyak 14 orang telah memenuhi kriteria, termasuk apt. Mexsi Mutia Rissa, M.Farm,” kata apt. Hendy Ristiono, MPH, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia DIY.
Selain itu, lanjut Hendy, memilki kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dalam bidang kefarmasian maupun non-kefarmasian, yang sejalan dengan peran apoteker. Minimal sebagai salah satu dari 10 stars of pharmacist: Care-giver, Decision maker, Communicator, Manager, Leader, Life-long learner, Teacher, Researcher, Entrepreneur, dan Agent of Positive Change.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh apoteker Mexsi selama ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan obat yang baik dan benar. Juga mendorong masyarakat agar menghasilkan produk herbal untuk meningkatkan perekonomian.
Bagi Mexsi, perlu adanya edukasi obat kepada masyarakat. Apoteker dari Yogyakarta ini lantas menggagas konsep dan kegiatan untuk memberikan edukasi obat kepada masyarakat melalui dusun cerdas, tahu obat sejak dini dan pemberdayaan perempuan dengan memproduksi alat peraga, susu kedelai, emping, craft dan sebagainya.
Mexsi juga mengedukasi anak-anak pentingnya pengetahuan tentang obat. “Ini juga menjadi tanggung jawab kita sebagai apoteker,” kata Mexsi.
Mexsi pun mengenalkan obat sejak dini melalui benda yang sangat disukai anak-anak. Dan boneka menjadi alat yang sangat disukai anak-anak. Oleh karena itu, Mexsi membuat sebuah alat peraga boneka tangan untuk menjadi media edukasi.
Mexsi senang alat peraga apoteker cilik itu sudah tercatat di HAKI, yang sebelumnya didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM RI sejak 2020. (Fan)
Discussion about this post