Guna mengangkat potensi pariwisata di Kabupaten Sleman, khususnya wilayah Sleman bagian utara, Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) menggelar Famtrip 2024.
Famtrip BPPS 2024 mengambil tema “Jelajah Merapi Bangkitkan Destinasi” ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 Agustus 2024.
Adapun peserta Famtrip BPPS 2024 yang datang dari HPI, PHRI, Biro Perjalanan, Perkumpulan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pusparekraf), Paguyuban Penggiat Pariwisata Jogja (P3J), Perguruan Tinggi, PPJI, media massa dan sejumlah pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Sleman.
Ketua BPPS, Agung Tris Sasongko mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang ikut serta dalam kegiatan ini.
“Kami mengajak para peserta yang mayoritas biro perjalanan dan guide ini, untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan membuat paket-paket wisata yang menarik untuk para wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Dalam famtrip yang digelar selama dua hari itu para peserta menginap di Joglo Amirta Resort.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Eka Prihastana Putra menyampaikan, apresiasinya atas program BPPS yang mengangkat potensi dan usaha pariwisata di kawasan Sleman bagian utara.
“Kami telah mencoba mengangkat potensi pariwisata di Sleman bagian barat dengan generator yang besar, tetapi memang tak mudah. Dan itu sangat tergantung pada pemangku wilayah yang bersangkutan,” jelasnya.
“Di Sleman bagian timur relatif sudah berjalan dengan keberadaan Candi Prambanan dan Tebing Breksi. Kita berharap kawasan lain bisa dikembangkan,” imbuh Eka.
Sementara, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Sleman, Kus Endarto menyampaikan, pentingnya mengangkat potensi geoheritage untuk menambah paket wisata di Sleman.
“Kita bisa belajar dari Banyuwangi bagaimana mereka mampu mengolah peristiwa geologis menjadi narasi yang kuat, dan diikuti dengan upaya membangun sektor pariwisata,” ungkapnya.
“Di Sleman ada sejumlah perguruan tinggi yang mempunyai spesifikasi geologi seperti UGM, UPN dan STTNas. Kita berharap ke depan bisa kolaborasi untuk bersama-sama mengangkat sekitar tujuh usulan geoheritage yang ada di Sleman,” papar Kus Endarto.
Gelaran Famtrip BPPS 2024 melahirkan sejumlah rekomendasi, antara lain:
1. Terkait kewilayahan perlu memperhatikan potensi di masing-masing wilayah untuk kemudian diangkat menjadi destinasi yang berkarakter agar tercipta pemerataan dan keadilan pembangunan.
2. Terkait kerjasama, perlu segera ditindaklanjuti kesepahaman antara Dinas Pariwisata dengan perguruan tinggi yang ada di Sleman terutama untuk mengangkat potensi geoheritage agar mampu mendukung dan menopang usaha pariwisata Sleman.
3. Terkait kerjasama, Dinas Pariwisata perlu membangun kerjasama dengan perguruan tinggi kepariwisataan yang ada di Sleman terutama menyangkut pendampingan dan rebranding
4. Terkait promosi wisata, Dinas Pariwisata Sleman dengan Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) perlu menginisiasi event berskala nasional dan internasional yang mencakup sejarah, seni, sastra, geoheritage, kuliner dan kerajinan (ekonomi kreatif) secara berkala setiap tahun.
5. Terkait komunikasi, perlu diinisiasi sebuah program sarasehan rutin tiga bulanan (Forum Lingkar Merapi) untuk mempertemukan Dinas Pariwisata Sleman, BPPS dan sejumlah pelaku serta usaha pariwisata agar terbangun kesepahaman, sinergi dan mengurangi distorsi informasi terkait kepariwisataan.
Selain diisi sarasehan, Famtrip BPPS 2024 juga menggelar jelajah Merapi menggunakan jip. Berangkat dari Joglo Amirta Resort menuju bunker Kaliadem, mini museum, batu alien, kali kuning, jamu godok, slondok Mbah Mul, dan jadah tempe Mbah Carik. (mas)
Discussion about this post