Aneh Tapi Nyata, Pisang Milik Legiyem Ini Bertandan Lima

PISANG pada umumnya ketika berbuah menghasilkan setandan untuk dipetik setelah jantung buahnya rontok. Tapi pisang kepok yang tumbuh di pinggir kali tepatnya di Dukuh Ngrudo, Mojayan, Klaten Tengah, Klaten ini tumbuh dan berbuah tidak lazim.

Selain batangnya bercabang alias tumbuh bersusun, masing-masing cabang menghasilkan buah pisang yang tangkainya cabang. Satu tangkainya bercabang dua dan tangkai lainnya bercabang tiga. Kalau dihitung satu batang pohon menghasilkan buah pisang yang bercabang lima.

Pohon pisang yang masih menjuntai jantung pisangnya itu tumbuh subur persis di tepi kali di pinggir jalan arah selatan dari Srago menuju obyek wisata Rowo Jombor.

Barangkali karena cadangan airnya yang melimpah menjadi penyebab pohon pisang ini tumbuh subur. Letaknya di tepi jalan tak urung menyedot perhatian warga yang melintas untuk tergoda mengabadikan lewat layar kamera handphone.

Legiyem (56) pemilik pisang nyata tapi aneh ini tak menyangka kalau bibit pisang yang dibeli dari Sekarbolo, Krakitan, Bayat, Klaten dua tahun silam akan tumbuh aneh bercabang lima.

“Pisang ini adalah generasi kedua yang berbuah. Pisang yang dulu bercabang dua, tapi dicuri orang. Mungkin dijual di pasar. Saya juga tidak menyangka sekarang, pisang kepok saya bercabang lima,” terang Legiyem yang setia mendampingi suaminya sebagai pengepul besi tua dan barang bekas saat memberi keterangan Senin, 31/8/2020.

Sambil melayani pelanggannya yang akan menyetorkan pesanan barang bekas di atas truk, Legiyem tak berminat menjual pisang kepoknya yang berbuah bertandan lima, termasuk bibitnya yang tumbuh. Baginya sendiri kuatir kalau tumbuhnya nantinya tidak bercabang seperti aslinya.

“Saya tidak bermaksud menjual (pisang kepoknya), termasuk bibit pisangnya. Saya takut mengecewakan,” ungkapnya.

Sedangkan Agus (38) warga Gombang, Cawas, Klaten yang sering berkunjung ke rumah Legiyem sekaligus tempat mengumpulkan barang bekas itu mengaku baru tahu kalau ada pisang bertandan lima.

“Saya sering ke sini (ke rumah Legiyem), tapi baru tahu juga hari ini ada pisang buahnya bertandan lima. Kalau boleh saya ingin minta bibitnya, nanti kalau sudah musim penghujan. Syukur bisa buahnya bercabang seperti di sini,” katanya. (yus/ktn)

 

Exit mobile version