DAHLAN Muda dan alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di seluruh Indonesia dan di penjuru dunia mengikuti webinar “Alumni UAD Menyapa Seri #5” melalui Zoom Meeting, Sabtu (13/11/2021).
Kegiatan ini dipandu oleh Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni UAD Purnomo, ST, dihadiri Rektor UAD Dr Muchlas, MT, Dr Gatot Sugiharto, SH, MH (Wakil Rektor UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), Choirul Fajri, S.I.Kom, MA (Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni).
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, mengatakan, dalam kegiatan ini ada pihak yang menyapa dalam hal ini alumni dan pihak yang disapa yaitu keluarga besar UAD.
“Apa yang telah dilakukan alumni yang berhasil agar bisa menjadi inspirasi dan memotivasi semuanya untuk bisa semangat mengikuti jejaknya,” kata Muchlas.
Dikatakan Muchlas, alumni menjadi partner UAD dalam memberikan masukan dan pengalamannya agar bermanfaat. “Alumni bisa melakukan penguatan di bidang akademik dan memberi pengetahuan serta pengalaman ketrampilan profesi,” papar Muchlas.
Selain itu, lanjut Muchlas, bisa memberi bantuan yang lebih signifikan bagi pengembangan almamater dan membantu usaha-usaha yang diperlukan UAD Yogyakarta.
Kepala Bidang Pusat Pengembangan Karir Bimawa UAD, apt. Hendy Restiono, MPH, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan perwujudan untuk mempererat tali silaturahim antara alumni dan UAD Yogyakarta.
Menurutnya, Pusat Pengembangan Karir Bimawa UAD memfasilitasi para mahasiswa dan alumni dalam layanan konsultasi karir atau usaha. “PPK UAD siapkan pakar di bidang karir maupun usaha,” tandasnya.
Mahasiswa UAD yang mempunyai rencana, sudah merintis usaha atau sedang merencanakan berkarir di suatu perusahaan atau instansi, bisa berkonsultasi dengan konsultan yang disiapkan oleh PPK UAD.
Kali ini, Pusat Pengembangan Karir UAD menghadirkan salah satu alumni berprestasi Prof Dr Ir Wahyu Susihono, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, CIRR, CRA.
Alumnus Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UAD, yang menjadi Kepala Bidang Sosialisasi, Pelatihan dan Informatika LPPOM MUI Banten dan Guru Besar Ilmu Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini menyampaikan materi “Berpikir Masa Depan untuk Berada Selangkah di Depan”.
Mengawali paparannya, Wahyu Susihono ucapkan terimakasih kepada 10 dosen, di antaranya Dr Muchlas, MT dan Prof Dr Dwi Sulisworo, MT dari UAD Yogyakarta. Bagi Wahyu Susihono, orang harus punya kesadaran hidup atau value.
“Menjadi dosen adalah pilihan dan perlu pengembangan bidang ilmu masa depan yang trendy dan frontier menuju lahirnya gagasan baru, karya dan inovasi,” kata Wahyu Susihono.
Menurutnya, mengembangkan kapasitas diri juga sangat perlu. “Selain juga menjaga silaturahmi dan membangun kolaborasi seperti penelitian dan kegiatan lain yang memungkinkan,” katanya.
Tak kalah pentingnya fokus pada roadmap, penelitian diri pada setiap topik yang akan dikembangkan dan selalu istiqomah pada kompetensi keilmuan.
“Kita harus sadar diri karena diri kitalah yang mengukir karir di masa depan. Sadar diri pentingnya menyiapkan bahan untuk kenaikan pangkat,” kata Wahyu.
Di sisi lain, Wahyu menguraikan bahwa menulis adalah sebuah seni. “Temukan trik untuk istiqomah dalam menulis, ada semangat dalam setiap waktu untuk terus belajar tanpa batas dan belajar merespon cepat,” imbuhnya.
Bagi Wahyu Susihono, kunci kesuksesan adalah keseimbangan akal pikiran dan mental. Perencanaan sesuatu boleh secara simultan dan paralel, namun kerjakan secara konkret dan fokus. Manusia punya kemampuan, kebolehan dan keterbatasan. “Ilmu itu bukan di pikiran, namun di hati atau dada,” kelakarnya.
Penulis buku “Aplikasi Ergonomi di Industri Manufaktur Kreatif” ini menyampaikan, kesuksesan adalah titik temu terindah antara peluang dengan keberanian dan terkabulnya doa. (fan)