Mahasiswa FKIP UAD Yogyakarta terpilih mengikuti program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI.
Satu di antara 13 mahasiswa tersebut adalah Alim Mustofa, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang diterjunkan di SD Negeri 28 Sungailiat, Bangka, Bangka Belitung.
Sekolah tersebut merupakan sekolah dengan akreditasi B atau C serta masuk dalam zona hijau selama pandemi Covid-19.
“Program ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa untuk pendidikan siswa di desa maupun kota yang saat ini harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau daring,” kata Alim Mustofa, Jum’at (29/1/2021), didampingi Vera Yuli Erviana, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing mahasiswa program KMP Kemdikbud RI.
Selama 10 minggu Alim Mustofa terus berkomunikasi dan berdiskusi dengan guru-guru SD Negeri 28 Sungailiat untuk mendengarkan permasalahan yang ada di sekolah dan memberikan inovasi. Selain juga melatih guru-guru dalam mengoperasikan berbagai perangkat untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Tidak semua guru bisa menggunakan perangkat-perangkat modern, apalagi guru yang sudah senior,” ungkap Alim Mustofa.
Selama mengikuti program KMP Kemdikbud RI, Alim mengaku mendapat banyak pelajaran berharga.
“Terutama dalam hal mengasah mental untuk menjadi seorang pendidik,” kata Alim, yang menambahkan tantangan menjadi seorang guru bukan sekadar penguasaan materi dan sejenisnya, tapi mental baja dan kesabaran untuk menghadapi siswa.
Ketika berada di SD Negeri 28 Sungailiat, Alim diperlakukan layaknya anak sendiri oleh para guru. “Karena kebanyakan merupakan guru-guru senior,” kelakarnya.
Dari guru-guru tersebut Alim juga banyak belajar yang selama ini tidak didapatkan di perkuliahan, yakni mental dan kesabaran.
Kesempatan mengajar di daerah selama pandemi Covid-19 menjadi pengalaman yang berharga bagi Alim. Selain mendapat pengalaman, Alim dapat memperluas relasi sampai ke dinas pendidikan dan sekolah-sekolah lainnya.
Bagi Alim, program KMP Kemendikbud RI ini memberikan efek timbal balik yang luar biasa bagi mahasiswa, siswa, dan guru di sekolah. “Masing-masing saling belajar dan saling berbagi ilmu dari manis pahitnya pendidikan di Indonesia,” pungkas Alim. (fan)