Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam atau faktor nonalam maupun faktor manusia.
“Sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis,” kata Budi Santoso, SPsi, MKM, Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Di depan 35 orang peserta dari 5 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-DIY yang ikuti pelatihan psikososial saat bencana yang diadakan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DIY di Kampung Mataraman Bantul, Jum’at (25/12/2020), dibuka Ketua PWA DIY Hj Zulaikha, Budi Santoso juga menjabarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana serta menguraikan dukungan psikososial bagi warga terdampak musibah, bencana alam, bencana nonalam dan sosial.
Dijelaskan Budi, risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman dan mengungsi. “Juga kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat,” kata Budi, yang menerangkan pula faktor-faktor yang mempengaruhi dan memperburuk bencana serta dampak psikososial bencana alam.
Ketua LLHPB PWA DIY, Surria Dwiwahyu, mengatakan, saat ini di tengah pandemi Covid-19 anggota Aisyiyah di DIY perlu belajar tentang psikososial. “Dengan melaksanakan protokol kesehatan kita tetap bisa menambah ilmu,” kata Surria Dwiwahyu, didampingi Pipit Yusfrita selaku Sekretaris LLHPB PWA DIY.
Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir, bagi Surria Dwiwahyu, sangat diperlukan adanya dukungan psikososial. “Dan Aisyiyah punya tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat terdampak bencana,” kata Surria Dwiwahyu.
Saat ini Aisyiyah DIY merasa bangga. Meski semuanya terdampak dari sisi ekonomi, tapi bisa tetap peduli dan ikut berperan di tengah-tengah masyarakat untuk melaksanakan dakwah Aisyiyah.
Diharapkan, anggota Aisyiyah di DIY menjadi perempuan sehat, teguh dan tangguh. “Selain itu tetap produktif dan bermanfaat di era kebiasaan baru,” kata Hj Zulaikha, Ketua PWA DIY.
Menurut Zulaikha, bencana tidak hanya alam, tapi juga nonalam. “Seperti saat ini kita diberi ujian oleh Allah SWT berupa pandemi Covid-19,” papar Hj Zulaikha.
Bagi Zulaikha, adanya bencana tersebut tidak hanya berdampak pada ekonomi, tapi juga sosial. “Untuk itu Aisyiyah harus ikut mengambil peran bagi pengintas,” kata Hj Zulaikha, yang menambahkan saat ini Aisyiyah di DIY juga siaga adanya status Gunung Merapi sejak dua bulan lalu. (fan)
Discussion about this post