PEMILIHAN Kepala Desa (Pilkades) secara serentak dengan menggunakan sistem E-voting di Kabupaten Sleman DI Yogyakarta akan digelar kurang dari dua bulan lagi. Namun, “senggolan” antar para kandidat calon Kepala Desa (Kades) mulai terasa. Bahkan, tak jarang mereka saling menjatuhkan lawan menggunakan isu SARA.
“Prinsip saya dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat tidak akan menggunakan SARA. Bukan saatnya lagi menjatuhkan lawan politik dengan isu seperti itu,” kata Agus Sutanto calon Kades Caturharjo, Kecamatan Sleman kepada wartawan Senin 10 Januari 2020.
Kepala Dusun Keceme ini berujar, pengunaaan SARA dalam berkampanye justru akan merugikan dirinya sendiri. Sebab, saat ini masyarakat sudah cerdas dan bisa membedakan mana yang benar dan hanya bualan.
“Akan lebih bermanfaat jika kita isi pesan-pesan yang positif kepada masyarakat. Mari kita kedepankan berpolitik yang santun. Sampaikan visi dan misi secara baik,” pungkas Agus Sutanto.
Diketahui, empat orang dipastikan akan berlaga dalam Pilkades Desa Caturharjo tanggal 29 Maret 2020, mereka adalah; R Eka Juritna dari Dusun Klumprit, Agus Sutanto Dusun Keceme, Wahyu Trigiyatna Dusun Nambongan, dan Drs Banawa dari Dusun Ngaglik.
Desa Caturharjo mendapatkan dana sebesar Rp 70,6 juta untuk jalannya Pilkades nanti. Sedangkan, jumlah DPT di Desa ini sebanyak 11.067 terdiri dari 5.471 pemilih laki-laki dan 5.596 perempuan. (kania)