RANGKAIAN Milad ke 20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), DPD PKS Kota Yogyakarta menggelar Bazaar Ramadhan Big Sale UMKM, yang diselenggarakan dari tanggal 22 hingga 24 April 2022 bertempat di Lantai Dasar DPW PKS DIY.
Dikatakan Kepala Bidang Humas DPD PKS Kota Yogyakarta Nurcahyo Nugroho, kegiatan tersebut beragendakan Talkshow bisnis, Cooking class, Lomba anak-anak, dan Bazaar UMKM yang diikuti oleh kader PKS.
“Acara sudah digelar sejak kemarin dengan operasi pasar minyak goreng curah di Kantor DPW PKS DIY,” kata Nurcahyo.
Peserta Bazaar UMKM kali ini sambung Nurcahyo diikuti oleh mitra binaan BPJE PKS Kota Yogyakarta dengan berbagai macam produk.
“Bazaar UMKM ini merupakan mitra binaan BPJE PKS Kota Yogyakarta, dengan menjual produk fashion, aneka makanan dan buku,” kata Nurcahyo.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi sebagai pembicara Talkshow pada Sabtu, 23 April 2022 menyampaikan, pihaknya ingin menciptakan UMKM yang bagus di Kota Yogyakarta.
Tri sempat bertanya kepada peserta Talkshow, apakah dengan adanya pandemi covid-19 omzet UMKM menurun drastis, dan kehilangan pasar.
Hal itu dijawab Tri, bahwa pasar UMKM masih tetap ada, tetapi kita belum beradaptasi dengan situasi yang ada.
“Seperti kita harus melakukan penjualan secara online melalui digital marketing, kita harus berlatih dan terbiasa dengan online,” katanya.
Dipaparkan Tri, permasalah umum yang dialami UMKM adalah persoalan kualitas produk, karena hanya itu-itu saja barang yang dijual.
“Nanti tugas dinas meningkatkan daya saing para UMKM yang nantinya bisa diakomodir oleh para pelaku UMKM,” paparnya.
Diakui Tri, Pemkot Yogyakarta juga melakukan berbagai pelatihan bagi para pelaku UMKM, seperti bagaimana cara mengemas dan cara memproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dijelaskan Tri, bagi pelaku usaha baru, perlu didampingi setidaknya 2 tahun untuk menuju keberhasilan.
“Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta punya wadahnya, silahkan mendaftar ke dinas,” pungkas Tri.
Ustad Cahyadi Takariawan pada Talkshow bisnis yang sama menjelaskan tentang ketahanan ekonomi keluarga.
“Banyak yang menganggap harta adalah segala-galanya, makanya banyak cara menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta,” katanya.
“Kita harus memahami harta itu sendiri, bagaimana kita memandang harta itu sendiri seperti apa,” tambah Ustad Cahyadi. (mar)
Discussion about this post