ATASE Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi mengatakan, pelaku usaha Indonesia perlu menjemput bola dalam mendorong nilai ekspor ke Mesir. Terutamanya produk- produk komoditas agrikultur dan hasil hasil bumi lainnya.
“Banyak PR ada di dalam negeri, saat penjajakan bisnis, banyak sekali permintaan yang memerlukan kecepatan dalam memenuhi inquiry Yang datang dari buyer potensial,” ungkap Irman dalam acara seminar bertajuk “Peluang Ekspor Produk Unggulan Indonesia ke Mesir” di Rektorat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat Senin 9 Maret 2020.
Irman menambahkan, kantor Atase Perdagangan KBRI Cairo senantiasa menjembatani para pelaku usaha dan industri untuk segera mengambil pasar Afrika. Irman menyampaikan produk makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, furnitur, otomotif, elektronik, dan rempah-rempah, masih menjadi produk prioritas.
Dirinya juga mendorong pelaku industri lokal untuk memiliki branding yang mampu menjangkau pasar internasional.
“Branding go global tidak mudah, perlu difasilitasi pemerintah. Makanya kami bekerjasama dengan Ditjen PEN Kemendag bagaimana memperluas upaya promosi promosi produk unggulan. Kemarin Presiden menyampaikan agar kemudahan ekspor ini diberikan secara terus menerus untuk tujuan bersama, kesejahteraan rakyat,” ungkap Irman.
Sementara itu, Rektor UMJ, Prof. Dr. Syaiful Bahri, dalam sambutannya menerangkan pentingnya memperkuat hubungan Indonesia dengan Mesir khususnya dalam diplomasi ekonomi dan perdagangan. Secara politik hubungan Indonesia dan Mesir sangat dinamis, bersahabat sejak era Bung Karno dan Gamal Abdel Nasser di tahun 1955.
“Universitas Muhammadiyah Jakarta berdiri setelah KTT Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, Bung Karno mempersatukan Indonesia dengan Mesir sebagai sama sama negara yang berjuang untuk kesejahteraan rakyat, memperkuat hubungan kerjasama perdagangan khususnya Eksportasi produk komoditas Indonesia ke Mesir,” ungkap Rektor Syaiful Bahri. (aulia)