BUDI Barata Kusuma Utami, S.E., M.Sc selaku akademisi dari UAD dan Rubani Selaku Praktisi Fermentasi Kakao bersama Mahasiswa KKN UAD mengadakan sosialisasi bertajuk ketahanan ekonomi melalui komoditas kakao yang diadakan di Balai Kalurahan Banjarsari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 25 Februari 2024. Sosialisasi ini dihadiri oleh para anggota kelompok tani.
“Tujuan sosialisasi ini adalah memberikan wawasan mengenai manfaat kakao sebagai komoditas yang dapat membantu ketahanan ekonomi serta mengenalkan teknik fermentasi biji kakao yang sesuai dengan standar nasional Indonesia,” ungkap Barata.
Selain itu Chatarina mengungkapkan, “Sosialisasi ini sangat membantu karena memberikan gambaran perbedaan antara teknik fermentasi yang saya gunakan dengan teknik dari pak Rubani selaku praktisi fermentasi. Kalau saya setelah memetik itu langsung dibuka kemudian didiamkan selama 4 hari lalu dijemur. Sedangkan teknik yang digunakan pak Rubani (yaitu) disortir terlebih dahulu“.
Selain itu, warga juga diberikan edukasi terkait potensi nilai ekonomis dan permintaan pasar terhadap kakao yang tinggi.
“Harga kakao fermentasi yang sudah dikeringkan tersebut bahkan bisa mencapai Rp. 50.000/kg,” ujar Rubani.
Maryanto mengungkapkan, “Di Padukuhan kami dari dulu memang sudah banyak yang menanam kakao dan dijual pada pabrik coklat di sana. Tetapi penjualan kakao terhenti karena tutupnya pabrik tersebut. Oleh karena itu, melalui acara ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi perkembangan sektor pertanian terutama pada komoditas kakao”.
Selanjutnya, “Sosialisasi terkait pemahaman petani mengenai potensi buah kakao sebagai komoditas pertanian harus terus ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di tingkat individu hingga negara,” ujar Barata. (*)
Discussion about this post