KELUARGA Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berduka karena salah satu guru besar terbaiknya, Prof. Sri Adiningsih, Ph.D., M.Sc. meninggal dunia.
Ekonom perempuan yang pernah mendapat kepercayaan menjadi anggota Wantimpres itu, meninggal dunia pada Sabtu (17/6) pukulm18.37 WIB di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dalam usia 62 tahun.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di Gunung Sempu Hill Park, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Didi Achjari, SE., M.Com., Ak.CA., menjelaskan, sebelum dimakamkan jenazah akan disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapat penghormatan terakhir dari Kalangan sivitas akademika.
Prof. Adiningsih atau yang akrab disapa Bu Ning, katanya meninggalkan seorang suami dr. Kunta Setiaji, Sp.B.Subsp.Onk(K) dan seorang putri, Stri Nariswari Setiaji.
“Prof. Adiningsih merupakan lulusan sarjana dari program Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi, UGM, gelar Master of Science (M.Sc.) dari University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat dan gelar doktor dari universitas yang sama,” katanya, Sabtu malam.
Sebagai dosen dan peneliti di UGM, Prof. Adiningsih mengajar beberapa mata kuliah di FEB UGM, antara lain Perekonomian Indonesia, Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, dan Workshop Ekonomika Moneter.
Di lingkungan kampus, lanjutnya, Prof. Adiningsih pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM dan jabatan akademik tertinggi, guru besar, di UGM diperolehnya pada pada tahun 2012.
Sempat pula menjabat sebagai Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada tahun 2014.
Prof. Sri Adiningsih juga pernah dipercaya sebagai adviser/ principal economist Exim Securities pada tahun 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas tahun 1998, serta anggota pada Ombudsman BPPN sejak 1999.
Pada 2021, ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia AdHoc MPR dan kemudian terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi.
Serta menjadi Founder dari Institute of Social Economic & Digital (ISED).
“Pada tahun 2014-2019, ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada periode pertama Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Penghargaan dan prestasi yang pernah diperoleh antara lain penghargaan Kesetiaan 35 Tahun dari UGM pada 2021 dan Satyalancana Karya Satya XXX dari Pemerintah Republik Indonesia pada 2019. (daf/lys)
Discussion about this post