LAUNCHING sekaligus bedah buku “Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management dalam Membangun Teamwork” disambut gembira Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Acara yang berlangsung di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Senin (22/5/2023), dihadiri Asisten KSAD, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis, Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Joko Purnomo, Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Hotlan Maratua Gurning, para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, para Kasi Korem 072/Pamungkas, Forkopimda DIY, Rektor UAD Dr Muchlas, MT, dosen dan mahasiswa UAD.
Pemimpin, kata Dudung, harus memiliki empat ciri utama. “Yakni imajinasi, inovasi, visi misi, cita-cita dan harapan,” tandasnya.
Imajinasi, memiliki daya pikir untuk memprediksi tantangan dan upaya untuk menghadapi. Inovasi, memiliki gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan visi misi, memiliki tujuan dan cara untuk mencapainya. Adapun cita-cita dan harapan adalah memiliki harapan untuk terus bekerja dalam mencapai cita-cita.
“Apabila tidak mempunyai itu semua, maka hanya menjadi pemimpin yang biasa-biasa saja,” jelasnya.
Buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat. “Terutama kepada pimpinan atau calon pemimpin untuk dapat mempraktikkan gaya kepemimpinan strategis ini,” kata Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Dari buku karya Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman terdiri dari enam bab dengan 205 halaman dan ditulis selama enam bulan ini, diharapkan gaya kepemimpinan strategis ini tidak hanya berlaku di dunia militer. “Tapi dapat juga diterapkan di dunia korporasi, bahkan birokrasi,” tandas Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Bagi KSAD, Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman, buku ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah, khususnya Fakultas Ekonomi Manajemen. “Karena buku ini menggunakan metode green human resource management dalam menjalankan organisasi,” ungkap Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Dalam buku tersebut juga diulas secara mendalam tentang gaya kepemimpinan strategis antara pemimpin dengan anak buah pada suatu kerjasama di dalam suatu organisasi.
Buku ini juga merupakan bagian dari suatu proses pengabdian tiada henti terhadap bangsa dan negara. Sekaligus menjadi media dokumentasi atas pengalaman serta aktualisasi pengetahuan Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman selama menempuh pendidikan doktoral pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Konsentrasi Strategi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti tahun 2022.
“Sebagai pemimpin saya berusaha mengedepankan nilai-nilai keterbukaan, kejujuran, kebersamaan, dengan landasan disiplin dan kehormatan dalam bingkai kepasrahan kepada Allah SWT,” kata Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Dalam menjalankan kepemimpinan, KSAD senantiasa diilhami ajaran luhur local wisdom yang terungkap dalam kata-kata: cipta, rasa, karsa, ing ngarsa sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tutwuri handayani, ajaran Ki Hadjar Dewantara.
Selain itu menerapkan prophetic leadership yang bersumber ajaran Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin yang terangkum dalam empat sifat: sidiq, amanah, tabligh dan fathanah.
“Kepemimpinan yang mengutamakan akhlakul karimah,” kata Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Menurutnya, untuk membangun lingkungan yang kondusif dibutuhkan gaya kepemimpinan strategis. “Yaitu kemampuan seseorang untuk mengantisipasi, mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara strategis dan bekerja dengan orang lain untuk memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang baik bagi organisasi,” kata Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman.
Dikatakan KSAD, hal terpenting dari semua itu adalah calon pemimpin harus mempersiapkan diri untuk dapat menumbuhkan rasa patriotisme, menciptakan perubahan yang dinamis, berbudaya prestasi dan semangat profesionalisme.
“Mampu meningkatkan partisipasi dan peran aktif para anggota sebagai kekuatan moral, kontrol sosial serta sebagai agen perubahan yang mampu membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” paparnya.
Di sisi lain seperti disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, MSi, cita-cita bangsa ini harus kita wujudkan dengan nyata. “Dan kuncinya ada di pusat pimpinan,” kata Haedar.
Menurut Haedar, pemimpin yang strategis harus mampu menyelesaikan konflik sekecil apapun dengan baik. “Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi contoh untuk ditiru dalam kepemimpinannya karena jiwa patriot dan orientasi kebangsaannya tidak diragukan lagi,” tegas Haedar. (Fan)
Discussion about this post