PERMASALAHAN radikalisme, terorisme, dan intoleransi masih menjadi isu utama di Indonesia. Dalam dua dekade terakhir sejak kasus terorisme Bom Bali yang menghebohkan dunia, Indonesia seakan tidak bisa lepas dari permasalahan tersebut. Munculnya aksi-aksi terorisme setelahnya menjadi bukti bahwa sebenarnya ada bibit-bibit teroris yang selama ini masih bersembunyi.
Aksi teror yang ada di Indonesia selama ini hampir semuanya didasari atas sentimen anti barat. Para pelaku berasal dari kelompok yang memiliki paham radikal, dimana mereka sangat anti terhadap dunia barat. Namun tren terkini, aksi teror yang terjadi di Indonesoa didasari atas kebencian terhadap aparat penegak hukum yang telah bergerak cepat menangkap para pelaku teror.
Menyikapi hal tersebut, Kordum Forum BEM DIY, Abdullah Afriansyah, meminta kepada seluruh mahasiswa aktif di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta agar memperkuat persatuan demi keutuhan NKRI yang terus digerogoti oleh adanya kelompok radikal dan aksi terorisme.
Abdullah menambahkan, sebagai generasi penerus bangsa dan calon pemimpin masa depan, mahasiswa jangan sampai terjerumus dalam jaringan kelompok radikal karena hanya akan menghancurkan masa depannya dan juga masa depan bangsa Indonesia. Masyarakat juga diminta agar selalu waspada terhadap adanya bibit-bibit jaringan radikalisme yang ada di sekitarnya. Jangan takut untuk melaporkan segala hal yang berbau kelompok radikal dan mengarah ke aksi teror kepada pihak yang berwajib.
Peran serta pemerintah dan juga aparat keamanan baik Polri maupun TNI dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme sangat dibutuhkan saat ini. Partisipasi masyarakat juga jadi hal yang penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta menurut Abdullah, juga siap bekerja sama dengan pemerintah maupun Polri dalam menangkal radikalisme, terorisme dan intoleransi demi keutuhan NKRI.
Hal tersebut disampaikan Abdullah Afriansyah dalam Seminar Nasional bertajuk “Meneguhkan Peran Mahasiswa Melalui Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan Dalam Menangkal Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi Guna Persatuan dan Keutuhan NKRI” yang diselenggarakan di Yogyakarta pada Minggu, 29 Januari 2023. (rth)
Discussion about this post